Festival Serayu Banjarnegara 2015
Setelah sukses menggelar Festival Serayu Banjarnegara (FSB) pertama di tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersiap untuk menggelar FSB 2015 atau FSB kedua. Gelaran spektakuler ini diagendakan pada tanggal 26-31 Agustus mendatang. Agenda wisata yang digelar setiap dua tahun sekali ini, bakal digelar lebih meriah. Pemkab menargetkan pengunjung satu juta lebih, baik wisatawan nusantara maupun manca negara .
Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, belum lama ini mengatakan, kegiatan tersebut, tak lepas dari upaya pihaknya menjadikan Sungai Serayu sebagai ikon pariwisata alternatif di Kabupaten Banjarnegara. “Hal ini untuk menarik kunjungan wisatawan ke Banjarnegara, sekaligus mendorong akselerasi industri kreatif yang kini mulai bermunculan,” ujarnya.
Dalam FSB 2015, di antaranya akan digelar Pesta Parak Iwak, Serayu Expo, Parade Budaya, dan kegiatan pendukung lainnya, seperti Lomba Fotografi Tingkat Nasional dan Banjarnegara Bershalawat. “Serayu Festival juga dalam rangka memeriahkan Visit Jateng 2015,” tambah Hadi Supeno.
Parak Iwak Masih Menjadi Ikon FSB
Hadi Supeno mengatakan, khusus Pesta Parak Iwak, gelaran ini masih menjadi ikon dan akan ditetapkan sebagai puncak FSB. Pesta Parak Iwak merupakan sebuah bentuk pengejawantahan kesadaran masyarakat di sekitar Kali Serayu khususnya masyarakat Banjarnegara yang telah merasakan betapa besar “peran” Kali Serayu. Sungai Serayu bahkan sudah menjadi nadi hidup dan berkembangnya cipta, rasa dan karsa dalam kemajuan baik ekonomi, sosial dan budaya yang dapat dirasakan masyarakat Banjarnegara hingga saat ini. Pesta Parak Iwak ini adalah bentuk perwujudan dari kesadaran dan rasa tanggung jawab masyarakat Banjarnegara untuk nguri-nguri, merawat, melestarikan dan sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Seperti tahun sebelumnya, Pesta Parak Iwak diawali prosesi pengambilan “Ulam Sari Tirta Nyawiji” dari telaga-telaga di Dataran Tinggi Dieng (Telaga Balekambang, Telaga Merdada, Telaga Sewiwi, Sendang Sedayu, Telaga Pengilon, Telaga Warna dan Telaga Cebong). Ulam Sari Tirta Nyawiji ditempatkan dalam bokor “Tumus Pandeleng Ing Manah” kemudian dikirab melalui Kota Batur, Wanayasa, Karangkobar, Banjarmangu dan disemayamkan di Madukara,” jelas Hadi.
Hari berikutnya, lanjut Hadi, Ulam Sari Tirta Nyawiji dikirab ke Sungai Serayu kemudian dilarung. Gelaran Parak Iwak itu akan dikemas secara apik, penuh kreasi, unik dan menarik. Para wisatawan dapat ikut kegiatan gogoh iwak (mencari ikan) bersama di Kali Serayu, makan bareng tumpeng dengan lauk ikan, sambil menikmati hiburan seni budaya khas Banjarnegara.
Kegiatan ini sebagai bentuk penyadaran bahwa masyarakat Banjarnegara harus memperlakukan Sungai Serayu dengan lebih baik lagi. Pesan lain adalah agar masyarakat sungai tidak hanya mengambil isi dari sungai, tetapi ikut merawat dan melestarikan keberadaan sungai.
Parak Iwak tahun ini akan digelar di tempat yang sama seperti tahun 2013 yaitu di Sungai Serayu Singomerto, Banjarnegara tanggal 30 Agustus 2015.
Serayu Expo
Salah satu agenda FSB 2015 yang juga sayang jika dilewatkan adalah Serayu Expo. Event ini akan menyajikan pameran gelar produksi Usaha Mikro Kecil Menengah, produk pertanian, perikanan, peternakan asli Banjarnegara. Selain kegiatan expo, pengunjung yang datang juga dapat menikmati pentas seni yang tidak saja menampilkan seni tradisional Banjarnegara namun juga seni tradisonal daerah-daerah lain di Jawa Tengah. Tidak ketinggalan pentas musik juga turut menyemarakan panggung Serayu Expo Banjarnegara 2015 yang rencananya akan digelar di Stadion Kolopaking, Parakancanggah, Banjarnegara pada tanggal 26-29 Agustus 2015.
Salah satu agenda FSB 2015 yang juga sayang jika dilewatkan adalah Serayu Expo. Event ini akan menyajikan pameran gelar produksi Usaha Mikro Kecil Menengah, produk pertanian, perikanan, peternakan asli Banjarnegara. Selain kegiatan expo, pengunjung yang datang juga dapat menikmati pentas seni yang tidak saja menampilkan seni tradisional Banjarnegara namun juga seni tradisonal daerah-daerah lain di Jawa Tengah. Tidak ketinggalan pentas musik juga turut menyemarakan panggung Serayu Expo Banjarnegara 2015 yang rencananya akan digelar di Stadion Kolopaking, Parakancanggah, Banjarnegara pada tanggal 26-29 Agustus 2015.
Parade Budaya
Beda dengan FSB sebelumnya, Parade Budaya dalam Festival Serayu Banjarnegara 2015 akan digelar malam hari, tepatnya tanggal 29 Agustus 2015 di Alun-alun Banjarnegara. Parade Budaya menampilkan berbagai kreatifitas seni dan budaya yang diangkat dari tradisi Banjarnegara yang lahir dari tempo dulu hingga kini. Berbagai tema yang ditampilkan seperti batik carnival khas Gumelem, dawet ayu, brenong kepang, jepin, ujungan dan lain-lain akan menjadi satu agenda menarik dalam rangkaian Festival Serayu Banjarnegara.
Beda dengan FSB sebelumnya, Parade Budaya dalam Festival Serayu Banjarnegara 2015 akan digelar malam hari, tepatnya tanggal 29 Agustus 2015 di Alun-alun Banjarnegara. Parade Budaya menampilkan berbagai kreatifitas seni dan budaya yang diangkat dari tradisi Banjarnegara yang lahir dari tempo dulu hingga kini. Berbagai tema yang ditampilkan seperti batik carnival khas Gumelem, dawet ayu, brenong kepang, jepin, ujungan dan lain-lain akan menjadi satu agenda menarik dalam rangkaian Festival Serayu Banjarnegara.
Banjarnegara Bersholawat
Sebagai ungkapan rasa syukur dan pujian untuk sang Pencipta yang telah memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi Banjarnegara, FSB juga akan menggelar event Banjarnegara Bershalawat. Merupakan event akbar spiritual berupa sholawat massal bersama Syech Habib Abdul Khadir Assegaf. Event ini akan digelar di Alun-alun Banjarnegara pada tanggal 27 Agustus 2015. “Seperti FSB sebelumnya ditarget pengunjung yang datang untuk turut serta bersholawat sebanyak 150 ribu pengunjung,” jelas Wabup Hadi.
Lomba Fotografi
Lomba Fotografi berskala nasional akan digelar dalam Festival Serayu Banjarnegara 2015 yang dijadikan obyek Lomba. Beragam event utama dan event-event pendukung serta sajian pentas seni tradisional, pentas musik yang digelar non stop selama Festival Serayu Banjarnegara 2015 merupakan tantangan bagi para penggemar fotografi untuk dapat menampilkan foto terbaiknya.
Lomba Fotografi berskala nasional akan digelar dalam Festival Serayu Banjarnegara 2015 yang dijadikan obyek Lomba. Beragam event utama dan event-event pendukung serta sajian pentas seni tradisional, pentas musik yang digelar non stop selama Festival Serayu Banjarnegara 2015 merupakan tantangan bagi para penggemar fotografi untuk dapat menampilkan foto terbaiknya.
Menurut Kabag Humas, Tien Sumarwati, tujuan dari Lomba Fotografi ini adalah untuk mengabadikan dan mempromosikan rangkaian Event FSB 2015 serta destinasi wisata unggulan di Kabupaten Banjarnegara kepada masyarakat di tanah air dan dunia.
“Selain itu, kami juga akan menghimpun dokumen foto pada rangkaian FSB 2015 sebagai aset budaya yang berharga di masa depan, sebagai kelangsungan dari masa kini,” ujarnya.
Yang Membedakan FSB 2013 dan 2015
“Selain itu, kami juga akan menghimpun dokumen foto pada rangkaian FSB 2015 sebagai aset budaya yang berharga di masa depan, sebagai kelangsungan dari masa kini,” ujarnya.
Yang Membedakan FSB 2013 dan 2015
Kongres Sungai Indonesia (KSI)
Sebagai penguat Festival Serayu yang pada awalnya memang digagas untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sungai, tahun ini FSB akan diperkuat dengan satu event pendukung yaitu Kongres Sungai Indonesia (KSI).
Dikatakan Hadi selaku Ketua Paitia, Kongres Sungai berusaha untuk menelorkan inovasi-inovasi baru dalam budaya bersungai dengan segala macam pendekatan yang ujung-ujungnya adalah keselarasan hidup antara warga dan sungai yang hidup berdampingan dan saling mengasihi. “Tujuan dari Kongres Sungai ini utamanya adalah memetakan masalah dan tantangan serta potensi dan kebutuhan pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai beserta kawasan penyangga dan tersangga,”ujarnya.
Selain itu, lanjut Hadi, nantinya Kongres Sungai ini akan mengumpulkan seluruh daerah di Indonesia yang peduli akan keberadaan sungai untuk menyusun konsep dasar dan rancang kerja strategis pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai, beserta kawasan penyangga dan tersangga, sebagai basis penghidupan dan kelangsungan hidup rakyat, bangsa dan negara.
Selain itu, tambah Hadi, nantinya kongres ini mempunyai gol untuk membangun “poros masyarakat sungai Indonesia” sebagai jejaring kerja pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai, beserta kawasan penyangga dan tersangga, berbasis masyarakat, antar daerah/kewilayahan maupun pemangku kepentingan lainnya. Sesungguhnya, sambung Hadi Supeno, Banjarnegara kaya akan berbagai obyek wisata, dan wisata air adalah salah satu unggulannya. Terbukti dengan penyelenggaraan Lomba Arung Jeram Tingkat Nasional dan Internasional yang pernah dilaksanakan di Sungai Serayu, Banjarnegara. “Karena itu, melalui Kongres Sungai ini harapannya bisa membangun sistem dukungan sinergis lintas sektor, lintas kawasan dan lintas pelaku bagi penguatan pengelolaan sungai sebagai pusat peradaban kehidupan rakyat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Sebagai penguat Festival Serayu yang pada awalnya memang digagas untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sungai, tahun ini FSB akan diperkuat dengan satu event pendukung yaitu Kongres Sungai Indonesia (KSI).
Dikatakan Hadi selaku Ketua Paitia, Kongres Sungai berusaha untuk menelorkan inovasi-inovasi baru dalam budaya bersungai dengan segala macam pendekatan yang ujung-ujungnya adalah keselarasan hidup antara warga dan sungai yang hidup berdampingan dan saling mengasihi. “Tujuan dari Kongres Sungai ini utamanya adalah memetakan masalah dan tantangan serta potensi dan kebutuhan pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai beserta kawasan penyangga dan tersangga,”ujarnya.
Selain itu, lanjut Hadi, nantinya Kongres Sungai ini akan mengumpulkan seluruh daerah di Indonesia yang peduli akan keberadaan sungai untuk menyusun konsep dasar dan rancang kerja strategis pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai, beserta kawasan penyangga dan tersangga, sebagai basis penghidupan dan kelangsungan hidup rakyat, bangsa dan negara.
Selain itu, tambah Hadi, nantinya kongres ini mempunyai gol untuk membangun “poros masyarakat sungai Indonesia” sebagai jejaring kerja pemulihan, penyelamatan, pengamanan dan pengelolaan sungai, beserta kawasan penyangga dan tersangga, berbasis masyarakat, antar daerah/kewilayahan maupun pemangku kepentingan lainnya. Sesungguhnya, sambung Hadi Supeno, Banjarnegara kaya akan berbagai obyek wisata, dan wisata air adalah salah satu unggulannya. Terbukti dengan penyelenggaraan Lomba Arung Jeram Tingkat Nasional dan Internasional yang pernah dilaksanakan di Sungai Serayu, Banjarnegara. “Karena itu, melalui Kongres Sungai ini harapannya bisa membangun sistem dukungan sinergis lintas sektor, lintas kawasan dan lintas pelaku bagi penguatan pengelolaan sungai sebagai pusat peradaban kehidupan rakyat, bangsa dan negara,” tegasnya.
Banjarnegara Banjir Dawet
Dawet ayu telah menjadi ciri khas Banjarnegara. Minuman yang manis menyegarkan ini akan dihidangkan gratis bagi wisatawan ditengah perhelatan Festival Serayu Banjarnegara 2015. “Puluhan pikulan dawet akan meramaikan Pesta Dawet yang menyajikan aneka jenis dawet seperti dawet lele, dawet lidah buaya, dawet ubi ungu, dawet ganyong, dan lain-lain yang murni merupakan hasil kreatifitas masyarakat Banjarnegara,” ujar Sri Mastuti, Kepala Dinperindagkop dan UMKM selaku pemangku kegiatan ini. Event ini akan menjadi pembeda dari FSB sebelumnya selain KSI. Menurut jadwal, Banjarnegara Banjir Dawet akan digelar di Stadion Kolopaking, Parakancanggah, Banjarnegara tanggal 26 Agustus 2015.