Perhitungan Pajak Payroll (Pph Pasal 21)
Apa itu Payroll?
Istilah “payroll” bekerjsama mengacu pada daftar para karyawan yang mendapatkan kompensasi dari perusahaan, dimana kawasan beliau bekerja. Namun, kebanyakan perusahaan umumnya memakai istilah tersebut untuk merujuk pada uang yang dibayarkan kepada para karyawan atau banyak sekali catatan yang menjelaskan berapa banyak uang yang diinginkan oleh setiap karyawan.Berkaitan dengan sumber daya insan (SDM) di bidang akuntansi dan ekonomi, payroll merupakan suatu sistem penggajian yang dirancang khusus oleh suatu perusahaan semoga proses penggajian para tenaga kerja yang bersangkutan menjadi lebih efektif dan efisien.
Penggajian juga sanggup merujuk ke perusahaan, departemen, atau perangkat lunak (software) yang dipakai untuk memproses honor dan pajak atau proses perhitungan dan distribusi honor karyawan. Gaji sanggup menghipnotis setiap aspek organisasi, mulai dari reputasi perusahaan sampai watak para karyawannya.
Bagi setiap organisasi, software penggajian atau outsourcing payroll yang dipakai untuk membantu dalam mengurangi stres dan meminimalkan kesalahan. Sistem payroll software dirancang semoga proses penggajian lebih gampang dan lebih cepat sehingga para karyawan sanggup mendapatkan honor pada waktu yang tepat. Hal tersebut mempermudah Anda untuk fokus dalam menjalankan bisnis Anda.
Metode Penghitungan Payroll
Proses penggajian terdiri dari perhitungan pembayaran kepada para karyawan sebagai hasil penyelesaian sebuah pekerjaan atau kiprah suatu perusahaan – apakah perhitungan tersebut berdasarkan jam kerja atau jumlah hari dalam satu ahad yang ditambah dengan jumlah total jam kerja seorang karyawan dalam satu bulan, derma upah lembur, derma hari raya, dan deduksi berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 156. Sistem penggajian perlu diproses oleh setiap perusahaan secara berkala. Ini sanggup diproses secara mingguan, dua bulanan, bulanan atau harian.Perhitungan honor merupakan proses rumit yang bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Setiap perusahaan mungkin mempunyai struktur penggajian sendiri yang terdiri dari banyak sekali komponen penggajian yang unik dan tidak dimiliki perusahaan lain. Selain itu, banyak aturan khusus semacam Undang-Undang Ketenagakerjaan menyerupai tindakan kesejahteraan para tenaga kerja, pembayaran honor dan upah, dan upah minimum sanggup menghipnotis perhitungan gaji. Di bawah upah minimum, para karyawan perlu diberi beberapa komponen honor wajib kena pajak yang dikenal dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Proses penggajian juga melibatkan perhitungan honor yang akurat, pencairan dana, slip gaji, dan pengelolaan pajak honor sesuai dengan standar kepatuhan hukum. Semua aktivitas ini tidak sanggup dilewati dan harus dilakukan dengan memakai payroll software untuk memastikan bahwa para karyawan tidak mendapatkan slip honor yang salah dan semua kepatuhan aturan terpenuhi.
Perhitungan Pajak Payroll (PPh Pasal 21)
Perhitungan pajak penghasilan (PPh) suatu karyawan pada suatu perusahaan memakai beberapa metode perhitungan pajak penghasilan yang sesuai dengan PPh pasal 21. Perusahaan sanggup memakai metode perhitungangross, yaitu apabila pajak dibayakan sendiri oleh karyawan suatu perusahaan.Jika menerapkan metode honor gross, maka pesangon yang diterima karyawan nantinya yaitu akan otomatis bersifat gross sehingga perhitungan kewajiban atas uang pesangon tersebut yang Anda lakukan otomatis sudah bernilai gross. Selain metode perhitungan gross terdapat metode pehitungan nett, yaitu pajak yang dibayarkan oleh perusahaan. Metode ini perlu menambahkan porsi pajak dalam perhitungan kewajiban.
Selain itu terdapat metode perhitungangross-up yang berarti karyawan diberikan derma pajak sebesar pajak yang dipotong. Tunjangan Pajak berarti perusahaan memperlihatkan suplemen penghasilan kepada karyawan berupa derma pajak menyerupai halnya derma transport, derma makan, derma jabatan dan lainnya. Dalam menghitungnya perusahaan sanggup memakai metode gross-up, sehingga seperti penghasilan karyawan menjadi lebih besar dengan adanya suplemen penghasilan derma pajak tersebut.
Perhitungan pajak penghasilan karyawan (payroll) setiap bulannya juga terdapat untuk BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Di bawah ini terdapat pola cara menghitung pajak penghasilan karyawan (PPh) yang sesuai dengan pasal 21 :
Ani yaitu karyawati pada perusahaan PT. LinovHR yang mendapatkan honor Rp3.000.000,00 per bulan. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing sebesar 0,89% dan 0,3% dari gaji. Pada bulan Juli 2016 di samping mendapatkan pembayaran gaji, Ani juga mendapatkan uang lembur (overtime) sebesar Rp2.000.000,00. Ani membayar iuran pensiun sebesar Rp30.000,00 sebulan, di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap bulan sebesar 3,00% dari gaji, sedangkan Ani membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji.
1. Hitung penghasilan kotor (bruto) Anda tiap bulannya
Penghasilan kotor mencakup honor setiap bulan dan banyak sekali derma yang menyertainya.Contoh Perhitungan
Gaji 3.000.000,00
Tunjangan Lainnya: lembur (overtime) 2.000.000,00
Penghasilan bruto 5.000.000,00
2. Hitung pengeluaran yang mengurangi penghasilan kotor Anda
Setelah memilih honor kotor Anda, hitung juga potongan-potongan bulanan yang harus Anda keluarkan memakai uang honor tersebut. Potongan-potongan yang dimaksud misalnya adalah, biaya Jamsostek, biaya iuran pensiun, dan sebagainya.Contoh Perhitungan
Pengurangan
Biaya Jabatan: 5% x 5.000.000,00 = 250.000,00 250.000,00
BPJS Ketenagakerjaan 125.700,00
3. Hitung penghasilan higienis (netto)
Dengan cara mengurangi jumlah penghasilan kotor (pada tahap pertama) dengan jumlah tahap kedua. Sehingga didapatkan angka penghasilan higienis Anda setiap bulannya.Contoh Perhitungan
Penghasilan bruto 5.000.000,00
Pengurangan
Biaya Jabatan: 5% x 5.000.000,00 = 250.000,00
BPJS Ketenagakerjaan 125.700,00
Penghasilan neto sebulan 4.624.300,00
4. Hitung penghasilan netto selama setahun
Untuk mendapatkan angka penghasilan netto selama setahun Anda tinggal mengalikan jumlah langkah penghasilan higienis (netto) per bulan dikalikan 12 (jumlah bulan dalam setahun).Contoh Perhitungan
Penghasilan neto setahun 12 x4.624.300,00 = 55.491.600,00
5. Hitung penghasilan yang tidak dikenai pajak dan penghasilan yang dikenai pajak
Penghasilan tidak kena pajak atau PTKP tergantung dari status anda sebagai pekerja. Ada perbedaan PTKP jikalau anda sudah menikah atau belum menikah, sudah mempunyai anak atau belum mempunyai anak, dan seterusnya. Untuk memilih penghasilan yang dikenai pajak, anda tinggal mengurangkan jumlah tahap empat dikurangi jumlah tahap kelima.Contoh Perhitungan
Penghasilan neto setahun 12 x4.624.300,00 55.491.600,00
(vi) Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): (TK/0) untuk WP sendiri 36.000.000,00
Penghasilan Kena Pajak setahun 19.491.600,00
6. Hitung pajak penghasilan langsung Anda dalam setahun
Langkah ini sanggup dilakukan dengan cara mengalikan jumlah penghasilan kena pajak dengan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi.Contoh Perhitungan
PPh Terutang (Tarif PPh Pasal 21)
5% x19.491.600,00 974.580,00
7. Menentukan pajak penghasilan pada bulan berjalan
Caranya dengan membagi pajak penghasilan langsung setahun (PPh Terutang) dibagi 12. Maka anda akan mengetahui PPh anda selama bulan tersebut.Contoh Perhitungan
PPh Pasal 21 bulan Juli = 974.580,00 : 12 81.215,00
Berlaku bagi WP dengan NPWP, tanpa NPWP maka perlu dikalikan 120% : Rp81.215,00 x 120% = Rp 97.458,00
Menguasai penghitungan Pajak Penghasilan karyawan bagi divisi payroll dalam suatu perusahaan yaitu hal yang paling fundamental yang harus dikuasai oleh mereka. Permasalahannya adalah, bagaimana jikalau anda memindahtugaskan pekerjaan ini kepada bab HRD yang mungkin seringkali kewalahan dan berdampak pada akurasi perhitungan yang keliru? Maka salah satu solusi yang sanggup anda ambil yaitu dengan memakai jasaPayroll Outsourcing yang memilik tim yang expert dalam menangani PPh 21 anda.
Referensi: linovhr.com