Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Dan Akhir Pemasangan Timing Belt Tidak Tepat

Timing belt pada mesin memegang peranan penting dalam mengatur kerja komponen mesin di dalamnya. Timing belt merupakan penerus dan putaran mesin diantara crankshaft dengan valve train mechanism.

Ya, timing belt akan mengatur waktu dan proses buka tutup valve intake dan exhaust beserta posisi pergerakan piston. Seperti contohnya ketika pada langkah kompresi maka posisi valve harus dalam posisi tertutup.

Timing belt pada mesin memegang peranan penting dalam mengatur kerja komponen mesin di dal Contoh dan akhir pemasangan timing belt tidak tepat

Oleh alasannya timing belt mengandung unsur karet, maka timing belt ini mempunyai usia pemakaian dan perlu diganti pada periode waktu tertentu.

Untuk melaksanakan penggantian timing belt, ini sebaiknya dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman, alasannya dalam pembongkaran dan pemasangan timing belt ini diharapkan pengetahuan yang cukup guna menghindari kerugian akhir pemasangan timing belt tidak tepat.

Berikut yaitu beberapa teladan dan akhir yang sanggup terjadi dikala pemasangan timing belt tidak tepat


Timing belt terlalu kencang


Satu teladan pemasangan timing belt tidak sempurna yaitu timing belt terlalu kencang. Timing belt mempunyai ukuran ketegangan belt yang sudah ditentukan oleh masing-masing pabrikan mobil. Tiap-tiap kendaraan beroda empat mempunyai ukuran ketegangan yang berbeda sehingga sangat dianjurkan dalam pemasangan timing belt ini, selalu memperhatikan spesifikasi kekencangan timing belt.

Timing belt terlalu kencang juga sanggup menunjukkan dampak yang jelek bagi kenyamanan dan performa mesin itu sendiri. Contoh akhir pemasangan timing belt terlalu kencang yaitu munculnya bunyi bising dan mendengung dari mesin yang terdengar hingga kedalam kabin.

Suara mesin bunyi nging akhir timing belt terlalu kencang ini pada umumnya akan terdengar lebih nyaring dikala putaran mesin berada pada rpm idle (langsam) dan bunyi tersebut perlahan akan menghilang dikala rpm mesin meningkat.

Selain memunculkan bunyi mesin yang tidak nyaman, efek jangka panjang pada timing belt terlalu kencang yaitu akan mengakibatkan karet timing belt menjadi cepat keras dan getas akhir beban tarik yang terlalu berat, sehingga sanggup memperpendek umur dan usia pemakaian timing belt itu sendiri.

Jika normalnya timing belt sanggup digunakan 4-6 tahun, maka umur timing belt terlalu kencang diperkirakan hanya sanggup digunakan selama 3-4 tahun saja.

Kondisi ini juga berlaku untuk pemasangan timing belt terlalu longgar. Timing belt terlalu longgar juga memilki ciri-ciri dan tanda-tanda yang menyerupai dengan timing belt terlalu kencang menyerupai munculnya bunyi berisik dan usia pakai timing belt yang lebih cepat dari normalnya.

Baca juga :


Timing belt loncat 1 atau 2 gigi


Contoh lain dari pemasangan timing belt tidak sempurna yaitu timing belt loncat 1 atau 2 gigi. Dalam pemasangan timing belt memang harus benar-benar dipehatikan posisi "timing mark" (tanda timing) pada masing-masing komponen di mesin.

Timing mark ini sanggup ditemukan pada belahan camshaft sprocket, crankshaft sprocket, oil pump sprocket, balance shaft sprocket, dan lain-lain. Masing-masing timing mark harus dipasang sesuai dengan posisi dan tanda yang sudah di tentukan.

Namun dalam prakteknya, pemasangan yang sesuai dengan semua tanda tersebut terkadang sedikit sulit, sehingga pemasangan timing belt menjadi tidak sempurna dan gigi timing belt loncat maju atau mundur 1 hingga 2 gigi.

Pemasangan timing belt tidak sempurna menyerupai lompat 1 atau 2 gigi ini akan menimbulkan mesin menjadi tidak normal menyerupai contohnya :

  • Mesin menjadi susah di hidupkan
  • Mesin bergetar dan goyang tidak stabil terutama pada dikala rpm rendah dan langsam
  • Saat akselerasi mesin terasa nyendat dan tertahan
  • dan lain-lain

Semua akhir yang ditimbulkan oleh pemasangan timing belt tidak sempurna ini tentunya membawa dampak yang sanggup merugikan, yang paling parah yaitu timing belt putus bahkan sanggup menciptakan turun mesin akhir piston dan valve yang saling beradu / bertumbukan.

Kaprikornus untuk mengantisipasinya, selalu pasang timing belt pada bengkel ataupun mekanik yang memang sahabat percaya sanggup memasang timing belt sehingga sanggup menghindari kerugian akhir pemasangan timing belt tidak tepat.

Demikianlah artikel wacana akhir pemasangan timing belt tidak sempurna ini sanggup ombro sampaikan, agar sanggup bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil
Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/