Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hujan Debu Vulkanik Gunung Kelud Di Valentine's Day 14 Feb 2014

Hujan Abu Gunung Kelud di Solo - Karanganyar 14 Feb 2014

ezon7.blogspot.com - Hujan debu hujan debu hujan abu...
Setelah peristiwa meletusnya Merapi beberapa bulan lalu, sperti yang saya posting disini. Akhirnya, tetangganya mbah Merapi yang nggak jauh-jauh amat itu gantian meletus juga. Di tivi, koran, radio, bbm, facebook semua pada ngomongin hujan debu gunung Kelud. Seandainya abunya laris dijual niscaya udah kaya nih orang-orang, saya ikuutt.

Tapi memang bener, semalam (13 Febuari 2014) sekitar jam 23.00 an (kalo nggak salah) sehabis saya berkencan nonton Robocop - Gunung Kelud muali meletus dengan kuatnya. Awalnya nggak nyadar sih, saya pikir bunyi Robocop lagi bertarung soalnya kuping ketutup sama headphone yang jedug-jedug. Sampai balasannya tersiarlah kabar yang mengerikan itu.

Gimana nggak ngeri, semalaman bunyi letusan Gunung Kelud bertautan tanpa henti. Terang aja pribadi pada geger di sini-sana. Termasuk abang sekeluarga yang tinggal di Kediri. Kan deket tuh sama Gunung Keludnya. Belum lagi jikalau ngeliat foto-fotonya, serem ihh laharnya itu. Masih ditambah petir-petir menggelegar dengan dahsyatnya.

Setelah saya hubungin dan pastiin mereka aman, lantas saya ketiduran. Trus udah. Hehee

Nah paginya nih, tanggal 14 Februari 2014 bertepatan dengan hari yang ditunggu-tunggu para pedagang cokelat, saya berdiri sekitar jam 8 pagi saya ngerasa sesak napas. Tempat tidur juga entah gimana ceritnya jadi penuh abu. Waaa, pribadi deh saya berdiri dan keluar rumah. Taraaa.... It's snowing! :D salju debu sayangnya. 

Pemandangan Hujan Abu di Atap Rumah

Genteng putih semua, tanaman juga jadi ketutup abu, dan tentunya jalanan jadi putih bagai pasir di pantai wahaii eh hawaii. Saat angin bertiup, waduhh abunya pribadi masuk tuhh ke paru-paru kayaknya. Padahal saya di Solo, gimana yang deket-deket gunung Kelud ya? Semoga pada sehat-sehat semua yaa. Beberapa jam berselang, gunung-gunung tetangga juga nggak mau kalah menyahut dehem sang gunung Kelud.

Pak walikota balasannya meliburkan sekolah-sekolah dan orang kerja (seharusnya), walaupun ternyata masih ada aja yang harus berangkat sekolah, bos-bos juga nggak mau rugi dengan meliburkan karyawannya. Kaprikornus tetep aja para karyawannya harus masuk dan bekerja sambil batuk-batuk. Penerbangan-penerbangan dibatalkan. Ini batal-itu nggak batal. Yahh, ujung-ujungnya duit juga. Hehee. Bahkan hampir-hampir di semua channel tivi nyarin peristiwa ini. Yah masuk akal dan penting juga sih, asalkan bukan untuk kepentingan propaganda politis menjelang pemilu aja. Hehee

Rame dah yang pada ngetwit, pasang status FB atau broadcast BBM lebay dan nggak jelas. Anak alay pada ngeluh (seperti biasanya) "Aduuchh, v4l3nt1n3 d4y malah ujjan abuu,,, cokelat gw rasa debu donk cynnn" Terkutuk lagi yang broadcast berita-berita nggak bertanggung jawab, yang memperpanik suasana dengan bilang bakal ada gempa besar lah... ini lah... itu lahh.. - ngaco. Hayo siapa yang bikin, ngaku?! Kena eksekusi alam luh.

Mari Berkarya
Antara gumun dan prihatin, I grabbed my camera dan naik ke loteng rumah. Poto sana- poto sini hingga tetangga saya dibawah ngliat tingkah saya dan malah ketawain. Maklum lah, orang saya poto-poto sambil bertelanjanjang dada sekaligus cuman pake kamera kecil brand nggak terkenal. Sedihnya...

Eh tapi bodo amat, orang saya emang bukan tukang poto, bukan pula kantor berita. So mat? eh So What? Hahaa. Sembari saya foto-fotoin kondisi sekitar rumah, saya juga pandangin pemandangan yang berdasarkan saya cukup wow itu. Terlepas dari kesengsaraan para korban tentunya.

Nggak ketinggalan saya coret-coret aja di lantai yang berlapis debu itu. Ngrasain sensasi lukis debu kali gayanya. Tapi sayangnya debu udah tercampur sedikit gerimis, jadi coretan saya-pun jadi pecah. Pyarr, ga jadi manis dehh. Alesan alesan... Hahaa

Karena saya agak narsis, balasannya saya self timer-in kamera deh. Ceproott... dan dapet deh foto saya lagi melukis abu. Sok keren ya bahasanya. Karena ini hari besarnya para pecinta, sekaligus hari tersialnya para jomblo - jadi saya bikin ucapan valentine aja dehh. Buat sapa yaa... :D

Corat-coret Abu

Well, cukup sudah celotehan saya ini. Mari kita berdoa biar petaka ini segera berlalu dan para korban segera mendapat kehidupannya kembali. Amiinn


"Selebat-lebatnya hujan abu, niscaya akan berakhir juga." (Eneas K)


p.s: Ada yang udah nyoba ngrasain/nyicipin debu vulkanik gitu belum?
Saya udah. Hehee. Rasa debu vulkanik letusan gunung berapi itu ternyata nggak ada rasanyaaa. Teksturnya lembut, tapi nggak melebur di dalam. Nggak tau ancaman apa nggak, tapi saya masih idup nih. :D