12 Komponen Rem Cakram Kendaraan Beroda Empat
Rem pada kendaraan beroda empat menjadi salah satu sistem keamanan dalam berkendara yang paling penting alasannya mempunyai fungsi untuk mengendalikan laju kendaraan yaitu untuk mengurangi dan menghentikan laju kendaraan.
Saat ini terdapat 2 model rem yang paling banyak dipakai pada mobil-mobil masa sekarang yaitu rem cakram dan rem tromol. Dari kedua model rem mobil, rem cakram mempunyai lebih banyak kelebihan dibanding dengan rem tromol, terlebih jikalau dipakai pada mobil-mobil berkecepatan tinggi.
Hal ini sanggup kita perhatikan pada kebanyakan kendaraan beroda empat masa sekarang yang umum memakai rem cakram pada bab depan dan belakang, meskipun tak jarang juga yang bab belakangnya masih memakai rem tromol. Nah, pada artikel kali ini ombro akan menginformasikan komponen-komponen rem cakram pada kendaraan beroda empat berikut dengan model dan fungsi dari masing-masing komponen tersebut, simak info 11 komponen rem cakram kendaraan beroda empat pada artikel di bawah ini.
Brake Disc (Cakram/Piringan) yang ada pada sistem rem cakram kendaraan beroda empat ini terhubung pribadi dengan poros as roda. Ini artinya, cakram / piringan akan berputar seirama dengan putaran roda.
Fungsi piringan ini ialah sebagai media pengutamaan oleh kampas rem untuk menjadikan dampak pengereman. Disc brake dibentuk dari materi baja alasannya komponen ini harus menahan panas yang dihasilkan akhir gaya gesek yang terjadi ketika proses pengereman.
Sesuai namanya, cakram ini berbentuk piringan yang dipasang sejajar dengan roda dan berfungsi sebagai daerah terjadinya goresan dengan kampas rem. Dengan begitu, semakin besar goresan yang terjadi antara kampas rem dengan disc ini, maka semakin cepat juga putaran roda sanggup dihentikan.
Berdasarkan desainnya, piringan rem cakram kendaraan beroda empat terbagi menjadi dua tipe yaitu :
Brake pad atau kampas rem ialah komponen yang berfungsi menekan piringan rem ketika proses pengereman terjadi. Untuk menghasilkan pengereman yang optimal, kampas rem harus mempunyai gaya gesek yang besar dan sanggup pula menahan panas. Dengan begitu, maka kampas rem sanggup menghentikan laju putaran cakram dan roda.
Karena kampas rem ini merupakan media gesek yang akan bersinggungan pribadi dengan rem cakram, maka kampas rem ini usang kelamaan akan habis akhir goresan yang terjadi selama pengereman. Oleh karenanya investigasi secara rutin terhadap kampas rem cakram kendaraan beroda empat ini sangat perlu dilakukan.
Kampas rem terbuat dari bermacam-macam bahan, ada yang memakai asbes, keramik, semi metal ataupun berbahan sinter (menggunakan teknologi sintering). Masing masing materi mempunyai kualitas dan daya tahan masing-masing dimana materi ini juga akan menghipnotis kinerja dan harga kampas rem ini. Semakin cantik bahannya, maka akan semakin mahal harganya.
Kaliper rem ialah komponen yang akan mengubah tekanan fluida / minyak rem menjadi gerakan mekanis yang akan menekan kampas rem. Tekanan hidrolik yang masuk ke kaliper rem akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit kampas rem. Selain itu, kaliper rem juga menjadi daerah untuk menopang piston brake serta kampas rem.
Saat ini, terdapat dua jenis tipe kaliper rem cakram untuk kendaraan beroda empat yang dikenal yaitu :
Seal Piston terbuat dari karet yang tahan terhadap panas dan kimia dari minyak rem. Seal piston ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem dan juga berfungsi untuk menarik piston kembali mundur sedikit sehabis terjadi pengereman. Dengan begitu, maka rem cakram kendaraan beroda empat menjadi tidak macet.
Piston Brake letaknya ada di dalam brake caliper, berbentuk tabung dengan bab ujung yang mempunyai groove (coakan) sebagai daerah karet pelindung debu dipasang. Piston Brake merupakan komponen rem yang berfungsi untuk mendorong dan menekan kampas rem semoga laju putaran pada cakram sanggup berkurang atau berhenti.
Untuk menyokong kerja kaliper rem, maka dibutuhkanlah Brake Support Caliper. Dikenal dengan nama lain Caliper Bracket, komponen rem cakram kendaraan beroda empat ini berfungsi sebagai daerah Caliper dipasangkan. Tujuannya ialah untuk memegang caliper semoga tidak bergerak.
Brake Support Caliper ini biasanya dipasangkan pada bab yang berafiliasi dengan steering knuckle.
Pedal atau tuas rem ialah komponen yang bertugas sebagai media untuk mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal yang mempunyai lengan yang lebih panjang maka akan lebih gampang untuk menekan benda dengan gaya yang besar.
Pedal atau tuas rem didesain ibarat tuas sederhana untuk memperoleh gaya pengutamaan yang besar dengan agresi yang kecil. Sehingga daya pengereman diperlukan juga sanggup maksimal.
Master silinder rem pada rem cakram kendaraan beroda empat akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder rem ini mempunyai komponen piston yang terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan menekan fluida menurut aturan pascal. Master silinder juga mempunyai dua jenis yaitu;
Baca lebih jauh wacana cara kerja dan fungsi mater silinder rem pada artikel mengenal master silinder rem yang sudah pernah diposting sebelumnya
Reservoir tank ialah komponen yang berfungsi menampung minyak rem cadangan. Tabung reservoir tank ini dipasang menyatu dengan master silinder.
Di dalam tabung ini, biasanya mempunyai sebuah sensor untuk mendeteksi level ketinggian volume minyak rem. Sehingga ketika sistem rem mengalami kekurangan fluida, akan ada info terkait di multi information display di dashboard pengemudi.
Selang hidrolik menjadi komponen yang akan mendistribusikan minyak rem ke setiap sistem rem cakram mobil. Tekanan di dalam sistem rem ini berubah-ubah dan beragam. Oleh karenanya, selang hidrolik ini juga harus sanggup menahan tekanan yang bermacam-macam itu. Umumnya,selang hidrolik ini dibentuk dari bahan baja dengan tujuan semoga tidak terjadi kebocoran minyak rem pada sistem pengereman.
Minyak rem berfungsi sebagai media penghantar tenaga dorong dari pedal rem menuju ke kampas rem cakram. Minyak rem pada kendaraan beroda empat mempunyai spesifikasi penggunaan masing masing ada yang memakai dot 3, dot 4. Kaprikornus dalam menentukan minyak rem ini juga deipelukankehati-hatian alasannya beda spesifikasi juga membedakan titik didih dari tipe minyak rem tersebut. Baca selengkapnya wacana mengenal minyak rem kendaraan beroda empat lebih jauh
Booster rem berfungsi sebagai assist yang akan meringankan tenaga pengutamaan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem akan melipat gandakan energi pengereman yang dilakukan oleh pengemudi.
Booster rem ini dibentuk dari membran yang terhubung dengan intake manifold. Ketika terjadi kevakuman di intake manifold, membran yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem namun tidak hingga terjadi pengereman.
Ketika pengemudi menginjak pedal rem, maka tenaga yang dibutuhkan tidak lagi besar bahkan akan terasa sangat ringan alasannya sudah dibantu dengan tarikan membran booster rem akhir kevakuman dari dalam mesin itu sendiri.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Saat ini terdapat 2 model rem yang paling banyak dipakai pada mobil-mobil masa sekarang yaitu rem cakram dan rem tromol. Dari kedua model rem mobil, rem cakram mempunyai lebih banyak kelebihan dibanding dengan rem tromol, terlebih jikalau dipakai pada mobil-mobil berkecepatan tinggi.
Hal ini sanggup kita perhatikan pada kebanyakan kendaraan beroda empat masa sekarang yang umum memakai rem cakram pada bab depan dan belakang, meskipun tak jarang juga yang bab belakangnya masih memakai rem tromol. Nah, pada artikel kali ini ombro akan menginformasikan komponen-komponen rem cakram pada kendaraan beroda empat berikut dengan model dan fungsi dari masing-masing komponen tersebut, simak info 11 komponen rem cakram kendaraan beroda empat pada artikel di bawah ini.
1.Disc (Cakram/Piringan)
Brake Disc (Cakram/Piringan) yang ada pada sistem rem cakram kendaraan beroda empat ini terhubung pribadi dengan poros as roda. Ini artinya, cakram / piringan akan berputar seirama dengan putaran roda.
Fungsi piringan ini ialah sebagai media pengutamaan oleh kampas rem untuk menjadikan dampak pengereman. Disc brake dibentuk dari materi baja alasannya komponen ini harus menahan panas yang dihasilkan akhir gaya gesek yang terjadi ketika proses pengereman.
Sesuai namanya, cakram ini berbentuk piringan yang dipasang sejajar dengan roda dan berfungsi sebagai daerah terjadinya goresan dengan kampas rem. Dengan begitu, semakin besar goresan yang terjadi antara kampas rem dengan disc ini, maka semakin cepat juga putaran roda sanggup dihentikan.
Berdasarkan desainnya, piringan rem cakram kendaraan beroda empat terbagi menjadi dua tipe yaitu :
- Tipe Ventilated Disc
Piringan rem cakram kendaraan beroda empat tipe ventilated disc ialah piringan yang pada desainnya terdapat lubang dan rongga-rongga udara. Cirinya, rem cakram kendaraan beroda empat jenis ini mempunyai lubang disekitar piringan. Selain itu biasanya juga mempunyai bentuk yang lebih tipis. Lubang-lubang yang ada akan dimaksimalkan untuk proses pendinginan piringan. Ya, Lubang-lubang ini berfungsi untuk membantu pelepasan panas yang terjadi ketika pengereman. Dengan begitu, suhu yang terjadi ketika pengereman berlangsung menjadi tidak terlalu panas. - Tipe Solid Disc
Piringan rem cakram kendaraan beroda empat tipe solid disc ini ialah piringan yang pada desainnya menampilkan bentuk solid (utuh) dari piringan cakram. Piringan ini juga berbahan besi baja, namun mempunyai ketebalan yang lebih besar dan tidak ada lubang-lubang disekitar piringan. Hal ini memungkinkan daya pengereman yang dihasilkan sanggup lebih kuat.
2. Brake Pads (Kampas rem)
Brake pad atau kampas rem ialah komponen yang berfungsi menekan piringan rem ketika proses pengereman terjadi. Untuk menghasilkan pengereman yang optimal, kampas rem harus mempunyai gaya gesek yang besar dan sanggup pula menahan panas. Dengan begitu, maka kampas rem sanggup menghentikan laju putaran cakram dan roda.
Karena kampas rem ini merupakan media gesek yang akan bersinggungan pribadi dengan rem cakram, maka kampas rem ini usang kelamaan akan habis akhir goresan yang terjadi selama pengereman. Oleh karenanya investigasi secara rutin terhadap kampas rem cakram kendaraan beroda empat ini sangat perlu dilakukan.
Kampas rem terbuat dari bermacam-macam bahan, ada yang memakai asbes, keramik, semi metal ataupun berbahan sinter (menggunakan teknologi sintering). Masing masing materi mempunyai kualitas dan daya tahan masing-masing dimana materi ini juga akan menghipnotis kinerja dan harga kampas rem ini. Semakin cantik bahannya, maka akan semakin mahal harganya.
3. Caliper (Kaliper rem)
Kaliper rem ialah komponen yang akan mengubah tekanan fluida / minyak rem menjadi gerakan mekanis yang akan menekan kampas rem. Tekanan hidrolik yang masuk ke kaliper rem akan diubah menjadi gerakan mekanis untuk menjepit kampas rem. Selain itu, kaliper rem juga menjadi daerah untuk menopang piston brake serta kampas rem.
Saat ini, terdapat dua jenis tipe kaliper rem cakram untuk kendaraan beroda empat yang dikenal yaitu :
- Tipe Fixed Caliper
Kaliper rem tipe Fixed Caliper ialah kaliper rem yang calipernya dipasang menyatu dengan brake support caliper. Pergerakan untuk menekan kampas rem hanya terjadi pada piston rem saja, sedangkan calipernya diam. - Tipe Floating Caliper
Kaliper rem tipe Floating Caliper ialah kaliper rem yang dipasang pada brake support kaliper, namun kaliper rem ini sanggup bergerak dan bergeser ke kanan atau ke kiri. Kaliper rem tipe Floating caliper ini umumnya memakai piston rem hanya pada satu sisinya saja, sehingga ketika piston rem bergerak mendorong kampas rem, maka sisi lainnya akan bergerak menjepit kampas rem disebelahnya.
4. Seal piston
Seal Piston terbuat dari karet yang tahan terhadap panas dan kimia dari minyak rem. Seal piston ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran minyak rem dan juga berfungsi untuk menarik piston kembali mundur sedikit sehabis terjadi pengereman. Dengan begitu, maka rem cakram kendaraan beroda empat menjadi tidak macet.
5. Piston Brake
Piston Brake letaknya ada di dalam brake caliper, berbentuk tabung dengan bab ujung yang mempunyai groove (coakan) sebagai daerah karet pelindung debu dipasang. Piston Brake merupakan komponen rem yang berfungsi untuk mendorong dan menekan kampas rem semoga laju putaran pada cakram sanggup berkurang atau berhenti.
6. Brake Support Caliper (Caliper bracket)
Untuk menyokong kerja kaliper rem, maka dibutuhkanlah Brake Support Caliper. Dikenal dengan nama lain Caliper Bracket, komponen rem cakram kendaraan beroda empat ini berfungsi sebagai daerah Caliper dipasangkan. Tujuannya ialah untuk memegang caliper semoga tidak bergerak.
Brake Support Caliper ini biasanya dipasangkan pada bab yang berafiliasi dengan steering knuckle.
7. Pedal/Tuas Rem
Pedal atau tuas rem ialah komponen yang bertugas sebagai media untuk mengaktifkan sistem rem. Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana. Dimana ketika tuas atau pedal yang mempunyai lengan yang lebih panjang maka akan lebih gampang untuk menekan benda dengan gaya yang besar.
Pedal atau tuas rem didesain ibarat tuas sederhana untuk memperoleh gaya pengutamaan yang besar dengan agresi yang kecil. Sehingga daya pengereman diperlukan juga sanggup maksimal.
8. Master silinder
Master silinder rem pada rem cakram kendaraan beroda empat akan mengubah gerakan mekanis pedal rem menjadi tekanan hidrolik. Master silinder rem ini mempunyai komponen piston yang terhubung dengan pedal rem. Piston ini akan menekan fluida menurut aturan pascal. Master silinder juga mempunyai dua jenis yaitu;
- Master silinder Tipe Tunggal ; Master silinder tipe tunggal hanya mempunyai satu piston dan satu outlet hose. Artinya keempat roda akan dikendalikan dari satu buah piston ini.
- Master silinder Tipe Tandem ; Master silinder tipe tandem (ganda) mempunyai dua buah piston dan dua outlet hose yang akan memisahkan pengendalian roda depan dan belakang. Sistem ini lebih kondusif alasannya ketika satu piston tidak berfungsi, masih ada satu piston lagi untuk melakukan proses pengereman.
Baca lebih jauh wacana cara kerja dan fungsi mater silinder rem pada artikel mengenal master silinder rem yang sudah pernah diposting sebelumnya
9. Reservoir Tank
Reservoir tank ialah komponen yang berfungsi menampung minyak rem cadangan. Tabung reservoir tank ini dipasang menyatu dengan master silinder.
Di dalam tabung ini, biasanya mempunyai sebuah sensor untuk mendeteksi level ketinggian volume minyak rem. Sehingga ketika sistem rem mengalami kekurangan fluida, akan ada info terkait di multi information display di dashboard pengemudi.
10. Selang Hidrolik
Selang hidrolik menjadi komponen yang akan mendistribusikan minyak rem ke setiap sistem rem cakram mobil. Tekanan di dalam sistem rem ini berubah-ubah dan beragam. Oleh karenanya, selang hidrolik ini juga harus sanggup menahan tekanan yang bermacam-macam itu. Umumnya,selang hidrolik ini dibentuk dari bahan baja dengan tujuan semoga tidak terjadi kebocoran minyak rem pada sistem pengereman.
11. Minyak rem (brake fluid)
Minyak rem berfungsi sebagai media penghantar tenaga dorong dari pedal rem menuju ke kampas rem cakram. Minyak rem pada kendaraan beroda empat mempunyai spesifikasi penggunaan masing masing ada yang memakai dot 3, dot 4. Kaprikornus dalam menentukan minyak rem ini juga deipelukankehati-hatian alasannya beda spesifikasi juga membedakan titik didih dari tipe minyak rem tersebut. Baca selengkapnya wacana mengenal minyak rem kendaraan beroda empat lebih jauh
12. Booster Rem
Booster rem berfungsi sebagai assist yang akan meringankan tenaga pengutamaan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman. Booster rem akan melipat gandakan energi pengereman yang dilakukan oleh pengemudi.
Booster rem ini dibentuk dari membran yang terhubung dengan intake manifold. Ketika terjadi kevakuman di intake manifold, membran yang terhubung dengan master silinder akan menarik pedal rem namun tidak hingga terjadi pengereman.
Ketika pengemudi menginjak pedal rem, maka tenaga yang dibutuhkan tidak lagi besar bahkan akan terasa sangat ringan alasannya sudah dibantu dengan tarikan membran booster rem akhir kevakuman dari dalam mesin itu sendiri.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/