Coretan Di Sekolahan
Aloha sobat ezon7 yang cwakep-cuwakepp,
Pada bulan (kalo salah) April 2014 kemaren, aku bepergian ke Pemalang. Hehe. Tepatnya di tempat Randudongkal dan Moga. Kebetulan kali ini bukan cuma maen aja, tapi ada permintaan buat jadi bab dari tim juri. Yah, begitulah yang panitia pinta dari saya.
Nggak tau sih juri apa bukan, tapi aku kata sih cuma sebagai tim pemilih. Mana yang aku suka, itu yang aku kasih tau ke panitia gitu. Karena berdasarkan aku nggak dapat yang namanya karya seni itu dinilai dengan angka-angka. Saru kali ya. Apalagi aku bukan guru seni. Tapi bagaimanapun, aku musti bekerja dengan profesiyonel dan nggak bikin panitia kerepotan dengan menilai masing-masing karya yang dilombakan ibarat pak guru.
Keliling Jawa Tengah Dengan Sepeda Motor
Setelah berangkat melewati beberapa kota, sebut saja: Solo – Jogja – Purwokerto – Pemalang. Lantas pulangnya ambil jalur utara lewat Pekalongan – Semarang – Solo. Kesemuanya itu aku lalui dengan naik sebilah sepeda motor belibis sendirian (sebilah sepeda motor??) Agak capek sih, tapi menyenangkan walau nggak ada yang ‘ngati-ati’in. Huhuu
Singkat kata tibalah aku di sekolahan yang akan mengadakan lomba. Di bawah rintikan hujan, aku disambut oleh ribuan fans aku yang menunggu di gerbag sekolahan. Saking gemesnya mereka, pipi aku jadi rebutan buat dicubitin dan diciumin nggak karuan ama cewek-cewek SMA. Percaya? Nggak kan? Hahahaa… Lebay banyak boleh dongg… hehehee.
Langsung Lembur
Buat nemenin sobat yang musti nglembur buat program besok, aku kesannya menginap di perpustakaan sekolah. Gimana rasanya bermalam di perpustakaan sekolah? Enak? Ya enggak lah! Di meja itu jangankan guling, bantal aja musti bikin sendiri dari jaket yang digulung-gulung. Belum lagi serbuat para nyamuk yang sentimen sama manusia.
Meskipun begitu, aku nikmati aja momen-momen ibarat itu dengan teman aku kali itu. Mungkin suatu ketika kami akan merindukan saat-saat ibarat itu dan nggak dapat diulangin lagi. Seperti kata lagu Sheila on 7, Kisah Klasik Untuk Masa Depan.
Ucapan Terima Kasih
Sepertinya, alasannya bakal banyak foto di posting ini – maka aku nggak akan banyak bercuap-cuap kali ini. Terima kasih aku ucapkan untuk Sekolah Menengan Atas PGRI 1 Randudongkal Pemalang atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan. Untuk para panitia, untuk teman aku Luthfi Jangkung dan keluarga, para guru dan murid-murid yang bersahabat, serta ademnya suasana kaki Gunung Slamet yang menambah rasa kekeluargaan antara guru-murid di sekolah itu.
Galeri Foto
Di bab pertama aku akan posting karya-karya para penerima lomba lukis mural. Beserta suasana perlombaan dan panggung pergelaran. Berbagai perlombaan ibarat karaoke, lukis mural, poster, fotografi, dan menulis surat diikuti oleh belum dewasa Sekolah Menengah Pertama dari aneka macam sekolah dengan antusias. Ternyata panitia berhasil mengadakan program itu. Sukses. Sayangnya, foto untuk lomba fotografi dan poster nggak dapat aku postingin juga, alasannya ternyata aku nggak punya filenya.
Lantas di bab kedua nanti ialah galeri iseng saya. Hasil jepretan kamera digital kecil yang merknya nggak populer ditambah baterai yang mati-mati. Hohohoo. Foto-foto berupa coretan belum dewasa Sekolah Menengan Atas di dinding, meja atau dingklik sekolah ini menarik perhatian saya. Sampai kesannya aku jepret sana-sini di waktu senggang aku waktu itu. Lucu, konyol, narsis, porno, lebay, gombal, kadang sarkasme, ada pula yang romantis, dan yang terang menarik. Langsung saja, inilah galeri Coretan di Sekolah.
Pada bulan (kalo salah) April 2014 kemaren, aku bepergian ke Pemalang. Hehe. Tepatnya di tempat Randudongkal dan Moga. Kebetulan kali ini bukan cuma maen aja, tapi ada permintaan buat jadi bab dari tim juri. Yah, begitulah yang panitia pinta dari saya.
Nggak tau sih juri apa bukan, tapi aku kata sih cuma sebagai tim pemilih. Mana yang aku suka, itu yang aku kasih tau ke panitia gitu. Karena berdasarkan aku nggak dapat yang namanya karya seni itu dinilai dengan angka-angka. Saru kali ya. Apalagi aku bukan guru seni. Tapi bagaimanapun, aku musti bekerja dengan profesiyonel dan nggak bikin panitia kerepotan dengan menilai masing-masing karya yang dilombakan ibarat pak guru.
Keliling Jawa Tengah Dengan Sepeda Motor
Setelah berangkat melewati beberapa kota, sebut saja: Solo – Jogja – Purwokerto – Pemalang. Lantas pulangnya ambil jalur utara lewat Pekalongan – Semarang – Solo. Kesemuanya itu aku lalui dengan naik sebilah sepeda motor belibis sendirian (sebilah sepeda motor??) Agak capek sih, tapi menyenangkan walau nggak ada yang ‘ngati-ati’in. Huhuu
Singkat kata tibalah aku di sekolahan yang akan mengadakan lomba. Di bawah rintikan hujan, aku disambut oleh ribuan fans aku yang menunggu di gerbag sekolahan. Saking gemesnya mereka, pipi aku jadi rebutan buat dicubitin dan diciumin nggak karuan ama cewek-cewek SMA. Percaya? Nggak kan? Hahahaa… Lebay banyak boleh dongg… hehehee.
Langsung Lembur
Buat nemenin sobat yang musti nglembur buat program besok, aku kesannya menginap di perpustakaan sekolah. Gimana rasanya bermalam di perpustakaan sekolah? Enak? Ya enggak lah! Di meja itu jangankan guling, bantal aja musti bikin sendiri dari jaket yang digulung-gulung. Belum lagi serbuat para nyamuk yang sentimen sama manusia.
Meskipun begitu, aku nikmati aja momen-momen ibarat itu dengan teman aku kali itu. Mungkin suatu ketika kami akan merindukan saat-saat ibarat itu dan nggak dapat diulangin lagi. Seperti kata lagu Sheila on 7, Kisah Klasik Untuk Masa Depan.
Ucapan Terima Kasih
Sepertinya, alasannya bakal banyak foto di posting ini – maka aku nggak akan banyak bercuap-cuap kali ini. Terima kasih aku ucapkan untuk Sekolah Menengan Atas PGRI 1 Randudongkal Pemalang atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan. Untuk para panitia, untuk teman aku Luthfi Jangkung dan keluarga, para guru dan murid-murid yang bersahabat, serta ademnya suasana kaki Gunung Slamet yang menambah rasa kekeluargaan antara guru-murid di sekolah itu.
Galeri Foto
Di bab pertama aku akan posting karya-karya para penerima lomba lukis mural. Beserta suasana perlombaan dan panggung pergelaran. Berbagai perlombaan ibarat karaoke, lukis mural, poster, fotografi, dan menulis surat diikuti oleh belum dewasa Sekolah Menengah Pertama dari aneka macam sekolah dengan antusias. Ternyata panitia berhasil mengadakan program itu. Sukses. Sayangnya, foto untuk lomba fotografi dan poster nggak dapat aku postingin juga, alasannya ternyata aku nggak punya filenya.
Lantas di bab kedua nanti ialah galeri iseng saya. Hasil jepretan kamera digital kecil yang merknya nggak populer ditambah baterai yang mati-mati. Hohohoo. Foto-foto berupa coretan belum dewasa Sekolah Menengan Atas di dinding, meja atau dingklik sekolah ini menarik perhatian saya. Sampai kesannya aku jepret sana-sini di waktu senggang aku waktu itu. Lucu, konyol, narsis, porno, lebay, gombal, kadang sarkasme, ada pula yang romantis, dan yang terang menarik. Langsung saja, inilah galeri Coretan di Sekolah.
Suasana lomba mural dan poster |
Pergelaran musik di halaman sekolah |
Hasil karya lomba mural SMP |
Coretan di dinding sekolahan |
Coretan di dinding sekolahan |
Coretan di dinding sekolahan |
Coretan di sekolahan |
Coretan di sekolahan |