Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini dia Ternyata, 7 Kebiasaan Negatif Ini Menunjukkan Kecerdasan

Ini dia Ternyata, 7 Kebiasaan Negatif Ini Menunjukkan Kecerdasan - Enggak jarang kebiasaan negatif seperti melamun dan menunda pekerjaan dianggap buruk oleh orang lain. Tetapi sains justru malah berkata sebaliknya.
 Kebiasaan Negatif Ini Menunjukkan Kecerdasan Ini dia Ternyata, 7 Kebiasaan Negatif Ini Menunjukkan Kecerdasan

Nah, Jujur kebiasaan negatif apakah yang sering kalian lakukan ? Mager ? Suka melamun atau suka dengan meja kerja yang berantakan? Kalo kalian punya salah satu kebiasaan buruk di atas, tenang saja guys. Sains mengatakan kebiasaan negatif itu tanda bahwa kita cerdas dalam hal itu baik untuk tubuh

Apa sajakah 7 kebiasaan negatif yang kita miliki dan menandakan kalo kalau kita cerdas ? yuk baca selanjutnya di bawah ini

Menunda

Banyak literatur telah membahas mengapa orang suka menunda pekerjaan dan mencari tahu bagaimana cara menghentikannya. Namun, Profesor Wharton dan Adam Grant berpendapat bahwa menunda waktu yang tepat. Mereka berpendapat bahwa menunda waktu yang tepat. Mereka berpendapat bahwa menunda dapat meningkatkan kreativitas karena hal ini memberikan kesempatan pada diri untuk mengembangkan ide.

Dalam sebuah wawancara dengan Rachel Gillett, Grant memberi contoh nyata Steve Jobs yang berperan penting akan berdirinya Apple."Steve Jobs mengesampingkan berbagai kemungkinan yang menghabiskan waktu agar banyak ide muncul, Hingga akhirnya ia memilih yang paling konvensional, yang paling jelas, dan paling akrab untuk masyarakat," ucap Grant.

Mengigit Kuku

Sebuah penelitian pernah mengamati seribu anak sejak masih berusia 5 tahun. Saat usia anak 5, 7, 8, dan 11 tahun, penelitian bertanya kepada orang tua anak tersebut apakah anak mereka lebih suka mengigit kuku atau menghisap jempol. Ada 3 kelompok yang ditemukan, yaitu kelompok pengisap jempol dan pengigit kuku dan anak yang memiliki kebiasaan keduanya. Saat anak - anak sudah berusia 13 dan 32 tahun, para peneliti melakukan tes alergi. Hasilnya, kelompok yang suka mengigit kuku atau menghisap jempol cenderung tidak memiliki alergi.

Terlambat

Orang yang suka datang terlambat tidak jarang di cap sebagai orang yang tidak disiplin atau enggak memiliki sopan santun. Namun, sebuah pemberitaan yang pernah diwartakan oleh The New York Times Berkata hal lain.  "Banyak orang terlambat cenderung menjadi optimistis dan tidak realistis. Hal ini dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap waktu. Mereka benar-benar percaya, mereka bisa berlari untuk melakukan beberapa pekerjaan dalam waktu 1 jam.Seperti mengambil pakaian di binatu, membeli bahan makanan, dan mengantar anak-anak ke sekolah," kata Diana DeLonzor, pengarang buku Never Be Late Again.

Dengan kata lain, orang-orang yang suka datang terlambat berharap bisa melakukan yang terbaik

Mengeluh

Menurut psikolog, sebenarnya ada cara yang tepat untuk mengeluh tanpa merugikan orang lain. "Keluhan yang efektif adalah mengeluhkan masalah yang dapat diperbaiki dan ditujukan pada seseorang yang punya kekuatan untuk memperbaikinya," kata Guy Winch.

Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengeluh. Pertama, kurangi mengeluh agar orang yang mendengarkan tidak bersikap defensif. Kedua, sampaikan keluhan dengan cara bersahabat.

Mengunyah permen karet

Mengunyah permen karet saat berbicara dengan orang lain memang tidak sopan. Namun, melakukannya saat sendiri bisa menjadi kunci untuk produktivitas dan relaksasi. Beberapa penelitian menunjukkan, mengunyah permen karet dapat membantu Anda merasa lebih waspada. Bahkan, ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa orang yang suka mengunyah permen karet memiliki hasil tes kecerdasan yang lebih baik dibanding mereka yang tidak mengunyah permen karet. Penelitian lain menunjukkan, mengunyah permen karet dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi tingkat hormon stres kortisol.

Gelisah

Gelisah yang ditandai dengan mengetuk kaki atau menggoyangkan jari tangan saat duduk di meja ternyata dapat berdampak baik untuk kesehatan. Sebuah studi menemukan, wanita yang lebih banyak gelisah saat bekerja berisiko mengalami kematian yang lebih rendah dibanding wanita yang nggak pernah gelisah. Bahkan, hubungan antara duduk lama di kursi dengan kematian bisa hilang karena gelisah.

Melamun

Pada tahun 2010, para ahli memublikasikan beberapa temuan menarik yang menunjukkan bahwa melamun beberapa menit dapat membuat seseorang menjadi lebih produktif dan kreatif. Sebagai contoh, penelitian yang dimuat dalam The Harvard Business Review menemukan bahwa melamun selama 12 menit saat sedang mengerjakan tugas sulit dapat membantu peserta menemukan solusi.