5 Fakta Menarik Seputar Jari Manusia, Salah Satunya Berevolusi
5 Fakta Menarik Seputar Jari Manusia, Salah Satunya Berevolusi - Tangan dan kaki manusia terdiri dari jari-jari, yang masing-masing terdiri dari lima jari. Jari manusia terdiri dari beberapa ruas tulang yang dilapisi oleh daging dan otot.
Bagian tubuh ini sangat membantu kita untuk melakukan berbagai aktivitas.
Selain itu, yuk, kita simak fakta lainnya dari jari manusia!
1. Jari Tangan Manusia Berevolusi
Dulu bentuk telapak tangan dan jemari nenek moyang kita mirip dengan simpanse modern.
Telapak tangan dan jemarinya sama panjang.
Kini tangan kita sudah mengalami perubahan, bentuk telapak tangan serta jemari kita sudah jauh lebih pendek.
Ibu jari, telunjuk, dan jari tengah memiliki dasar yang lebih kuat untuk menghadapi tekanan yang lebih besar. Bahkan, ibu jari memiliki tiga otot pendukung yang tidak dimiliki simpanse.
Selain itu, kini telapak tangan juga memiliki bantalan lemak. Guna bantalan lemak itu adalah untuk melindungi tangan serta membantu kita saat menggenggam sesuatu.
2. Sidik Jari Membantu Mencengkeram
Sidik jari juga berfungsi sebagai alat untuk menguatkan cengkraman. Saat kita memegang bola atau tongkat, sidik jari akan membantu pegangan kita supaya tidak mudah lepas.
Jika tidak ada sidik jari, mungkin benda yang kita pegang akan terasa licin dan mudah terlepas.
Sidik jari yang ada di kaki juga bertugas untuk menjaga keseimbangan, supaya kita tidak mudah terpeleset.
3. Jari Keriput Saat Terkena Air Ada Fungsinya
Seorang ahli neurologi (saraf) bernama Mark Changizi melakukan penelitian tentang ini.
Ia mengatakan bahwa tangan yang keriput ketika terkena air akan membuat kita lebih mudah menggenggam benda-benda yang basah ataupun benda-benda yang ada di dalam air.
Tidak hanya itu, jari kaki yang keriput akan membantu kita berjalan di dalam air karena membuat pijakan yang lebih baik saat terendam.
4. Ujung Jari Indra Peraba Paling Hebat
Menurut ahli saraf, reseptor saraf terhadap rasa sakit itu paling banyak ditemukan di ujung jari daripada di bagian tubuh lainnya. Ujung jari itu merupakan indra peraba yang paling hebat.
Dari ujung-ujung jari, kita bisa merasakan bahwa suatu benda itu keras atau lembek, tajam atau tidak tajam, dan lain-lain. Karena itulah, ada banyak ujung saraf di ujung jari yang disebut nosiseptor.
Nosiseptor ini bertugas untuk memberi sinyal ke otak melalui rasa sakit.
5. Ada Cairan Sinoval di Jari
Pernahkah teman-menekuk jari-jari tangan saat sedang pegal? Biasanya kita melakukan itu supaya jari-jari kita terasa lebih nyaman dan tidak pegal lagi.
Nah, saat kita menekuk jari-jari itu, kadang kita mendengar bunyi “tok” pelan. Ternyata, itu terjadi karena pecahnya gelembung-gelembung kecil dalam sendi.
Tubuh kita terdiri dari banyak sendi, termasuk juga di jari-jari kita. Di dalam sendi itu, ada cairan yang disebut cairan sinovial. Cairan ini berperan untuk melumasi atau membuat supaya sendi-sendi kita licin dan tidak kaku saat bersentuhan.
Nah, di dalam cairan itu, ada gelembung-gelembung gas kecil. Gelembung ini seperti gelembung saat kita menuangkan minuman soda. Pada saat kita menekuk jari kita, gelembung-gelembung itu pecah sehingga gasnya keluar.
Pecahnya gelembung itulah yang membuat suara, seperti suara balon yang meletus. (Yomi Hanna)
Bagian tubuh ini sangat membantu kita untuk melakukan berbagai aktivitas.
Selain itu, yuk, kita simak fakta lainnya dari jari manusia!
1. Jari Tangan Manusia Berevolusi
Dulu bentuk telapak tangan dan jemari nenek moyang kita mirip dengan simpanse modern.
Telapak tangan dan jemarinya sama panjang.
Kini tangan kita sudah mengalami perubahan, bentuk telapak tangan serta jemari kita sudah jauh lebih pendek.
Ibu jari, telunjuk, dan jari tengah memiliki dasar yang lebih kuat untuk menghadapi tekanan yang lebih besar. Bahkan, ibu jari memiliki tiga otot pendukung yang tidak dimiliki simpanse.
Selain itu, kini telapak tangan juga memiliki bantalan lemak. Guna bantalan lemak itu adalah untuk melindungi tangan serta membantu kita saat menggenggam sesuatu.
2. Sidik Jari Membantu Mencengkeram
Sidik jari juga berfungsi sebagai alat untuk menguatkan cengkraman. Saat kita memegang bola atau tongkat, sidik jari akan membantu pegangan kita supaya tidak mudah lepas.
Jika tidak ada sidik jari, mungkin benda yang kita pegang akan terasa licin dan mudah terlepas.
Sidik jari yang ada di kaki juga bertugas untuk menjaga keseimbangan, supaya kita tidak mudah terpeleset.
3. Jari Keriput Saat Terkena Air Ada Fungsinya
Seorang ahli neurologi (saraf) bernama Mark Changizi melakukan penelitian tentang ini.
Ia mengatakan bahwa tangan yang keriput ketika terkena air akan membuat kita lebih mudah menggenggam benda-benda yang basah ataupun benda-benda yang ada di dalam air.
Tidak hanya itu, jari kaki yang keriput akan membantu kita berjalan di dalam air karena membuat pijakan yang lebih baik saat terendam.
4. Ujung Jari Indra Peraba Paling Hebat
Menurut ahli saraf, reseptor saraf terhadap rasa sakit itu paling banyak ditemukan di ujung jari daripada di bagian tubuh lainnya. Ujung jari itu merupakan indra peraba yang paling hebat.
Dari ujung-ujung jari, kita bisa merasakan bahwa suatu benda itu keras atau lembek, tajam atau tidak tajam, dan lain-lain. Karena itulah, ada banyak ujung saraf di ujung jari yang disebut nosiseptor.
Nosiseptor ini bertugas untuk memberi sinyal ke otak melalui rasa sakit.
5. Ada Cairan Sinoval di Jari
Pernahkah teman-menekuk jari-jari tangan saat sedang pegal? Biasanya kita melakukan itu supaya jari-jari kita terasa lebih nyaman dan tidak pegal lagi.
Nah, saat kita menekuk jari-jari itu, kadang kita mendengar bunyi “tok” pelan. Ternyata, itu terjadi karena pecahnya gelembung-gelembung kecil dalam sendi.
Tubuh kita terdiri dari banyak sendi, termasuk juga di jari-jari kita. Di dalam sendi itu, ada cairan yang disebut cairan sinovial. Cairan ini berperan untuk melumasi atau membuat supaya sendi-sendi kita licin dan tidak kaku saat bersentuhan.
Nah, di dalam cairan itu, ada gelembung-gelembung gas kecil. Gelembung ini seperti gelembung saat kita menuangkan minuman soda. Pada saat kita menekuk jari kita, gelembung-gelembung itu pecah sehingga gasnya keluar.
Pecahnya gelembung itulah yang membuat suara, seperti suara balon yang meletus. (Yomi Hanna)