Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Ceramah Singkat Perihal Fitnah

- Fitnah atau dergama adalah merupakan komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memperlihatkan stigma negatif atas suatu kejadian yang dilakukan oleh pihak lain menurut atas fakta palsu yang sanggup memengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.Hukum klarifikasi palsu "terutama ditujukan untuk melindungi kesejahteraan mental atau emosional penuntut". Jika publikasi info itu palsu, terjadilah kesalahan berupa fitnah. Jika komunikasi itu tidak salah secara teknis namun menyesatkan, kesalahan berupa klarifikasi palsu sanggup terjadi.





Assalamualaikum wr. Wb.

Saudaraku yang berbahagia

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat kepada kita semua. Shalawat serta salam supaya tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya.

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan kultum mengenai fitnah. Fitnah yang dimaksud di sini ialah yang menimpa individu atau golongan. Yang sanggup berupa kebinasaan atau kemunduran tingkatan iman, ataupun juga sanggup berupa kekacauan di dalam islam.
Penyebab utama seseorang terjerumus ke dalam fitnah ialah kesiapan hati dalam mendapatkan fitnah tersebut, menyerupai hadist yang berbunyi “Fitnah-fitnah didatangkan kepada semua hati. Hati siapapaun yang mengecapnya, tertorehlah padanya satu noda hitam.”

Mengenai efek dari Fitnah, bahwasanya fitnah itu melupakan orang-orang terjerumus di dalamnya ihwal kebenaran yang mereka ketahui serta batasan-batasan yang mereka tekuni. Dan sungguh orang yang terjatuh dalam fitnah menjadi ringan ketakwaannya dan tipis agamanya. Karena itulah ketika orang-orang dijauhkan dari telaga, Rasulullah mengira mereka termasuk umatnya, dijawablah:

‘Engkau tidak tahu, mereka telah berjalan mundur.’ Yang meriwayatkan hadist berkata

(yaitu Ibnu Abi Mulaikah): ‘Ya Allah, bahwasanya kami berlindung kepada-Mu bahwa kami kembali atas tumit kami (murtad) atau kami menerima fitnah.’

Untuk sanggup menyelamatkan diri dari fitnah ialah tidak menuntut atas hak dalam urusan dunia, walaupun dalam hal demikian bersabar sangat berat sekali. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud:

“Sesungguhnya keberuntungan bagi orang yang menjauhi fitnah (beliau mengucapkannya) tiga kali, dan bagi orang yang mendapatkan coban, maka ia bersikap sabar, alangkah indahnya sabar terhadap bala.”

Demikianlah yang sanggup saya sampaikan. Billahi taufik Wal Hidayah 

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sumber https://hilbrakurnia3.blogspot.com/