Pengertian Teks Narasi / Paragraf Naratif, Jenis - Jenis Narasi, Ciri - Ciri Teks Narasi, Pola - Pola Narasi.
Pengertian Teks Narasi atau Paragraf Narasi.
Paragraf atau teks narasi merupakan sebuah teks yang tersusun dari beberapa paragraf yang menceritakan suatu kejadian kejadian dan disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktu yang ditentukan. Umumnya paragraf narasi ini menceritakan kisah-kisah dan dongeng karangan baik fiktif maupun non fiktif.
Teks narasi atau Paragraf Naratif yakni karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian dongeng yang lengkap.
Atau juga sanggup didefinisikan.
Narasi yakni salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah goresan pena yang rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir
Sedangkan pengertian teks / paragraf narasi berdasarkan para jago yakni sebagai berikut:
Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara berurutan dari permulaan hingga simpulan hingga terlihat rangkaian kekerabatan satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.
Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian yang seakan-akan pembaca melihat atau mengalami sendiri kejadian itu. Oleh lantaran itu unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu.
Ciri - Ciri Teks Narasi.
Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk acuan menciptakan karangan atau teks narasi, maka anda harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi.
Menurut Gorys Keraf (2000:136)
Paragraf atau teks narasi merupakan sebuah teks yang tersusun dari beberapa paragraf yang menceritakan suatu kejadian kejadian dan disusun secara kronologis sesuai dengan urutan waktu yang ditentukan. Umumnya paragraf narasi ini menceritakan kisah-kisah dan dongeng karangan baik fiktif maupun non fiktif.
Teks narasi atau Paragraf Naratif yakni karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian dongeng yang lengkap.
Atau juga sanggup didefinisikan.
Narasi yakni salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah goresan pena yang rangkaian kejadian dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir
Sedangkan pengertian teks / paragraf narasi berdasarkan para jago yakni sebagai berikut:
Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara berurutan dari permulaan hingga simpulan hingga terlihat rangkaian kekerabatan satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang gayanya bersifat naratif.
Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian yang seakan-akan pembaca melihat atau mengalami sendiri kejadian itu. Oleh lantaran itu unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu.
Ciri - Ciri Teks Narasi.
Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk acuan menciptakan karangan atau teks narasi, maka anda harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi.
Menurut Gorys Keraf (2000:136)
- Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
- Dirangkai dalam urutan waktu.
- Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
- Ada konfliks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik bila tidak ada konfliks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
- Berupa dongeng ihwal kejadian atau pengalaman penulis.
- Kejadian atau kejadian yang disampaikan berupa kejadian yang benar-benar terjadi, sanggup berupa semata-mata imajinasi atau adonan keduanya.
- Berdasarkan konfiks, lantaran tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
- Memiliki nilai estetika.
- Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf mempunyai persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi mempunyai ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan mempunyai konfliks. Perbedaannya, Keraf lebih menentukan ciri yang menonjolkan pelaku.
Kaidah / Unsur kebahasaan paragraf Naratif.
Kaidah kebahasaan yakni hukum kebahasaan yang dipakai untuk menciptakan teks narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif yakni sebagai berikut:
1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora.
Kaidah / Unsur kebahasaan paragraf Naratif.
Kaidah kebahasaan yakni hukum kebahasaan yang dipakai untuk menciptakan teks narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif yakni sebagai berikut:
1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda yakni tulang punggung negara".Metafora yakni majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora yakni gaya bahasa perbandingan.
Contoh metafora:
- Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda yakni tulang punggung negara".[1]
- Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
- Raja siang keluar dari ufuk timur.
- Jonathan yakni bintang kelas dunia.
- Raja malam telah keluar dari paraduannya.
Metafora dipakai dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau membumbui dongeng hingga lebih menarik
2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif.
2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif.
Kata kerja transitif yakni kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang mengikuti sanggup kata benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja transitif sanggup diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
- Saya makan sebuah apel .
- Saya menyayangi ibu saya.
- Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai perhiasan supaya artinya sanggup dengan gampang dimengerti dan tentunya make sense.
Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya 'what (apa)' atau 'who (siapa).'
Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan 'who (siapa)'.
- Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.
- Siapa yang saya cintai? Saya menyayangi ibu saya.
Kata kerja intransitif yakni kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai perhiasan kalimat. Tidak menyerupai kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak sanggup diubah ke bentuk pasif.
Contoh:
- Dia jatuh.
- Mereka tertawa.
- Anak kecil itu menangis.
- Kata kerja intransitif sanggup diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi tidak sanggup diikuti kata benda.
3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa.
Penggunaan kata tersebut diadaptasi dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan
4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu.
Contoh penanda urutan waktu menyerupai misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian, dikala kesudahannya selanjutnya dan lain sebagai nya.
Jenis Teks Narasi atau Paragraf Narasi.
Paragraf narasi dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Narasi ekspositoris (biografi).
Memiliki nama lain narasi non fiksi, ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui kejadian itu secara tepat.
Contoh narasi ekspositoris :
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama yakni membeli merpati satu pasang di tempat perjuangan peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan sangkar tidak terlalu terbuka supaya suasana dalam sangkar cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah masakan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya sangkar merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. Terakhir, perhatikanlah gerak-gerik merpati untuk mengantisipasi adanya cacat pada badan merpati.
b. Narasi sugesti / imajinatif.
Nama lain dari narasi fiksi, ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini sanggup dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
Contoh paragraf sugesti atau imajinatif :
Tepat dikala tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu saya menentukan berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi saya telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, saya iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya saya dikala hingga di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, saya sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan manis yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, saya mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan saya ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan lantaran kesibukan tiap harinya. Di sana, saya dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menerangkan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini kesudahannya selesai. Dalam benakku, saya kan kembali esok.
c. Narasi informatif.
Narasi informatif yakni narasi yang mempunyai target penyampaian informasi secara sempurna ihwal suatu kejadian dengan tujuan memperluas pengetahuan orang ihwal kisah seseorang.
d. Narasi artistik.
Narasi artistik yakni narasi yang berusaha untuk menunjukkan suatu maksud tertentu, memberikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seakan-akan melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
Struktur Teks atau Paragraf Naratif.
a. Orientation.
Orientasi yaitu bab di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya, dibagian inilah diperkenalkan dimana dan kapan kejadian terjadi serta para tokoh.
b.Complication.
Complication yaitu bab di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam mencapai cita - citanya, bab di mana komplik mulai terjadi.
c. Resolution.
Resolution yaitu bab permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan.
Pada bab ini mempunyai dua kecendrungan, yaitu mengakhiri dongeng dengan kebahagiaan (happy ending) dan atau mengakhiri dongeng dengan kesedihan (sad ending), tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan pembaca/ pendengar menebak simpulan cerita
d. Ada juga paragraf naratif yang hanya memakai konjungsi dan tidak mengikuti struktur di atas.
Tujuan Teks Narasi.
Tujuan menulis karangan narasi secara mendasar yaitu:
- Hendak menunjukkan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
- Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
Langkah - Langkah Menulis Karangan Narasi.
- Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
- Tetapkan target pembaca
- Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk denah alur
- Bagi kejadian utama itu ke dalam bab awal, perkembangan, dan simpulan cerita
- Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail kejadian sebagai pendukung cerita
- Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
- Mengerti hukum tanda bacanya dalam kalimat tersebut
Contoh - Contoh Teks Narasi atau Paragraf Naratif.
Berikut beberapa teladan teks narasi.
Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, aneka macam keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan memakai pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi yakni Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak bila memakai mobil. kawasan ini populer sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya sanggup mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah.
Narasi dibagi menjadi 2, yaitu ekspositori (Autoboigrafi dan Biografi) dan narasi Imajinatif.
Contoh teks narasi ekspositori (Biografi).
Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982. Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup menghipnotis pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapat motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak menunjukkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata bekerjsama bukanlah nama santunan dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun semenjak ia remaja.
Contoh narasi imajinatif.
Narasi Imajinatif yakni teks yang mengimajinasikan suatu benda seoalah-olah seorang manuasia.
Namaku Edelweiss alias Anaphalis Javanica. Biasanya saya tumbuh di dataran tinggi atau puncak - puncak gunung. Oleh kalangan Botani, saya sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum yang khas. (Dikutip dari wacana Namaku Edelweiss dalam Majalah Sabili)