Harus Tau ! Inilah 10 Kebohongan Sains Yang Terdapat Di Pelajaran Sekolah
Harus Tau ! Inilah 10 Kebohongan Sains yang Terdapat di Pelajaran Sekolah
Harus Tau-Info, Penelitian dan eksperimen dalam ilmu pengetahuan tidak akan pernah berhenti dilakukan sepanjang hidup. Bukan mustahil di tengah penelitian kemudian ditemukan bahwa pemahaman dalam ilmu pengetahuan yang telah telanjur tersebar luas sebelumnya itu ternyata salah.
Berikut adalah 10 pemahaman ilmu pengetahuan yang diajarkan di masa Sekolah kita dulu yang ternyata salah!
1. Listrik Bergerak Secepat Cahaya
Listrik ialah partikel elektron yang bergerak dalam kecepatan tinggi melalui arus kabel, dan merupakan energi yang sangat praktis, lantaran sanggup diubah ke dalam bentuk energi apapun.
Listrik tampak menyerupai kilatan cahaya, tapi faktanya adalah, listrik merupakan energi elektrik yang mengalir secara cepat, dan tentu saja tidak secepat cahaya, lantaran cahaya merupakan objek tercepat di dunia hinga ketika ini, dan berdasarkan teori, tidak ada objek yang melebihi kecepatan cahaya.
Elektron sanggup bergerak secepat cahaya hanya bila memakai teori relativitas, yaitu fenomena di mana benda terlihat bergerak lebih cepat dikarenakan sang pengamat bergerak berlawanan arah terhadap benda yang diamati.
Kecepatan dari muatan listrik dalam arus elektrik sendiri sangat lambat, sekitar beberapa centimeter per jam. Di tempat dimana arus elektrik sanggup terlihat, menyerupai di dalam electrophoresis, pergerakan lambat dari pembawa muatan sanggup dilihat langsung.
Banyak buku tekstual yang menyebutkan bahwa listrik (elektron) di dalam kabel mengalir hampir secepat cahaya. Padahal elektron mempunyai massa dan itu artinya ia tidak akan menyamai kecepatan cahaya akhir teori relativitas.
Bahkan dalam elektroforesis, gerakan lambat dari pengisian listrik sanggup dilihat langsung.
2. Air Laut Biru Karena Warna Langit
Banyak yang percaya bahwa danau atau lautan itu biru "hanya" lantaran mereka merefleksikan birunya langit. Sebenarnya air terlihat biru lantaran airnya memang biru.
Molekul air menyerap beberapa persen cahaya dan mereka menyerap frekuensi warna merah lebih banyak daripada biru. Efeknya sangat kecil, yaitu warna birunya hanya menjadi terang ketika melihat air dalam ketebalan beberapa meter.
Pada air maritim atau air tawar yang kaya mineral, warna dari mineral yang larut juga akan terlihat. Refleksi langit memang berpengaruh, tapi itu hanya jikalau permukaan airnya sangat damai dan hanya jikalau airnya dilihat pada sudut mata kurang dari rata-rata 10 derajat, maka Sebagian besar warna maritim ialah biru.
Penyebab air maritim berwarna biru adalah, pada ketika matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan infra merah terserap dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak lambat.
Hanya cahaya biru kehijauan yang sanggup ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan dan ditransmisikan tanpa diserap. Selain itu, kadar garam dalam maritim juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut.
Semakin banyak kadar garam dalam laut, maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan laut. Pantulan warna langit juga menyebabkan warna biru pada laut, namun pengaruhnya kecil.
3. Lamanya Tiap Musim Adalah Sama
Berhubung bumi berevolusi dalam kecepatan tertinggi ketika orbitnya berada paling akrab dengan matahari, demam isu panas di selatan/ demam isu cuek di utara ialah demam isu yang paling singkat.
Sementara demam isu panas di utara/ demam isu cuek di selatan ialah demam isu yang paling lama. Meski begitu, perbedaan di bumi hanya terpaut beberapa hari lamanya.
Namun jikalau di Mars, perbedaan itu dirasa sangat jauh Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi lantaran orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips ketika posisi terjauh, maka Buminya dingin, dan sebaliknya.
Contoh ekstremnya ialah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan mencicipi hangat ketika akrab dengan api unggun dan cuek ketika jauh.
Teori ini logis jikalau hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan mengapa ada dua demam isu berbeda. Sebenarnya, jarak Bumi dan Matahari tidaklah memilih demam isu di Bumi, lantaran perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan.
Perbandingannya menyerupai kita bangun satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira 2 cm, tentu kita tidak sanggup membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.
Ternyata kemiringan poros Bumi-lah yang menciptakan terjadinya pergantian musim. Bumi yang dibagi oleh garis khatulistiwa, utara dan selatan.
Pada posisi tersebut, penggalan selatan Bumi mendapatkan sinar matahari lebih banyak daripada penggalan utara sehingga penggalan selatan mengalami demam isu panas atau demam isu kemarau untuk kawasan tropis.
4. Terkena Flu Hanya Karena Suhu Yang Dingin
Ada konsep salah yang telah menyebar luas bahwa flu umumnya disebabkan atau makin rentan terinfeksi virusnya ketika oleh kontak dengan cuaca dingin.
Pada kenyataannya, flu umumnya disebabkan oleh hanya virusnya dan tak ada hubungannya sama sekali dengan suhu dingin. Cuaca cuek bukan merupakan virus, tapi merupakan teladan cuaca.
Ada jutaan insan yang bepergian setiap hari dalam cuaca cuek dan tidak terkena pilek. Karena dimanapun mereka berada, tidak ada rhinovirus, atau, mereka sudah mempunyai antibodi untuk virus apapun yang muncul dan berhasil melawannya.
Pilek bukan lantaran cuaca, tapi lantaran virus sanggup melewati sistem kekebalan tubuh. Kita sering ragu - ragu untuk mencuci tangan pada udara dingin. Makara kita mungkin akan lebih sering batuk, bersin, atau buang ingus tanpa mencuci tangan sehabis itu, yang akan membantu penyebaran virus.
5. Saturnus Satu-Satunya Planet Yang Memiliki Cincin
Kenyataannya Jupiter, Uranus dan Neptunus juga mempunyai cincin. Persepsi salah perihal ini hanya lantaran cincin pada Saturnus ialah yang paling terang terlihat dan paling menarik secara visual.
Sebagian orang masih berpikir, bahwa Saturnus ialah satu-satunya planet di Tata Surya yang mempunyai cincin. Jupiter mempunyai cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian: cincin halo, cincin utama yang relatif terang, dan cincin gossamer.
Cincin tersebut sepertinya terbuat dari debu, berbeda dengan cincin Saturnus yang terdiri dari es. Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis.
Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit di antara keempat planet raksasa di Tata Surya ini, cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang bermacam-macam ukurannya dari mikrometer sampai sepersekian meter.
Tiga belas cincin yang berbeda ketika ini telah diketahui, dan yang paling terang ialah cincin ε (epsilon) Neptunus mempunyai sebuah sistem cincin planet, meski kurang megah daripada Saturnus. Cincin tersebut terdiri dari partikel es yang diselubungi materi berdasar silikat atau karbon yang memberi warna merah pada cincin
6. Bagian Bulan Yang Selalu Gelap
Ketika kita mengamati Bulan di malam hari, kita akan mendapati wajah Bulan yang selalu sama, baik gelap atupun terang Sayangnya, sisi gelap Bulan ialah istilah yang keliru, lantaran yang benar ialah sisi jauh Bulan.
Sisi jauh Bulan (far side of the Moon) ialah wajah Bulan yang secara permanen membelakangi dan tidak terlihat dari Bumi.
Hal ini terjadi lantaran Bulan mengalami penguncian gravitasi oleh Bumi. Kala rotasi dan revolusi Bulan yang sama (29,5 hari) menciptakan hanya satu wajahnya saja yang menghadap Bumi. Alasan kelirunya ialah istilah sisi gelap Bulan untuk sisi jauh Bulan ini adalah, sisi jauh Bulan tidak selalu gelap gulita.
Contohnya menyerupai pada ketika fase Bulan Baru (New Moon) atau ketika Gerhana Matahari Total, posisi Bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi menciptakan sisi jauhnya yang akan tersinari Matahari, bukan sisi yang selama ini kita lihat dari Bumi.
Namun begitu, tidak salah menyebut sisi gelap Bulan untuk sisi yang tidak tersinari Matahari. Misalnya ketika ketika fase Bulan Separuh, yang ketika itu dari Bumi kita melihat separuh wajah Bulan tersinari Matahari dan separuhnya lagi gelap lantaran membelakangi Matahari.
7. Meteor Yang Sampai Ke Bumi Memiliki Suhu Tinggi
Banyak sekali yang tidak sadar jikalau Bumi kita dihujani benda angkasa yang sangat banyak. Kebanyakan orang menyebutnya sebagai bintang jatuh, padahal bahwasanya itu ialah meteor.
Meteor ialah meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi lantaran tertarik oleh gaya gravitasi Bumi dan terbakar. Ketika akan masuk ke Bumi, meteor tersebut bergesekan dengan atmosfer Bumi yang membuatnya terbakar.
Api yang muncul akhir goresan dengan atmosfer bumi memang melelehkan lapisan luar meteor tetapi tidak dengan penggalan dalam meteor yang merupakan kerikil sebagai media atau konduktor buruk.
Tekanan di atmosfer pun memperlambat jatuh meteor sampai tingkat kecepatan terminal, sehingga ia punya waktu untuk mendingin. Jadi, ketika sudah mendarat, hanya akan dirasakan suhu hangat, bukan panas.
8. Awan Terbentuk Karena Temperatur Udara
Selama ini secara salah dipahami bahwa awan terbentuk lantaran udara yang cuek menahan lebih sedikit uap air daripada udara yang hangat.
Faktanya Udara tak punya kapasitas untuk menahan uap air. Hal Itu ialah lantaran temperatur airnya sendiri (dan lingkungan sekitarnya) yang menyebabkan kelembaban, kondensasi dan menghasilkan pembentukan awan.
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini sanggup terjadi dengan dua cara yaitu: Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara lantaran air lebih cepat menyengat.
Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, sampai datang di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, yang berisi molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
Yang kedua, Suhu udara yang tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer berair menyebabkan Udara semakin usang akan menjadi semakin berisi dengan uap air.
9. Bentuk Bumi Bulat Ditemukan Oleh Colombus
Jika diberi pengetahuan bahwa sebelum inovasi Colombus, semua orang hanya mengerti bumi sebagai sebuah daratan yang luas, lantaran mereka lebih percaya bentuk bumi ialah datar.
Banyak yang beranggapan bahwa Christopher Colombus merasa kesulitan mendapatkan proteksi lantaran para penduduk Eropa percaya pada bumi berbentuk datar.
Bahkan, pelayar dan navigator waktu itu sudah tahu bahwa bumi berbentuk bulat, namun tak oke dengan estimasi Colombus terkait jarak ke Hindia.
Jika seandainya Amerika tidak ada dan Colombus melanjutkan ke Hindia (bahkan mengesampingkan eksekusi mati yang diberlakukan padanya), ia tak akan bertahan cukup usang untuk mencapainya.
10. Bumi Berbentuk Bulat Sempurna
Hal inilah yang sering diajarkan kita pada waktu dibangku sekolah, dan Jika anda mencari gambar Bumi di google anda akan melihat aneka macam macam foto bumi yang terlihat lingkaran sempurna.
Prof, Neil d. Tyson, Phd Ketika ia diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi perihal bentuk bumi bahwasanya ia menyampaikan bahwa bumi bentuknya tidak lingkaran tepat alias Oblate (Gendut ditengah), Tak hanya itu ia melanjutkan bahwa tidak hanya oblate namun sedikit melebar dibawah ekuatornya dibanding atas ekuatornya menyerupai buah pir.
Diameter ekuator 12.756,34 km sedangkan kelilling kutub 12.713,54 kilometer. Perbedaan diameter bumi pada kutub dan ekuator hanya 42,80 km. dan lantaran perbedaan yang sangat tipis inilah yang menyebabkan foto bumi menjadi terlihat lingkaran sempurna.
Nah itulah 10 Kebohongan Sains Yang Terdapat di Pelajaran Sekolah. Tentu saja sains ialah hal yang misterius, maka dari itu masih banyak sekali misteri-misteri di dunia ini yang masih belum di temukan oleh manusia.
Sumber https://harustau-info.blogspot.com/
Harus Tau-Info, Penelitian dan eksperimen dalam ilmu pengetahuan tidak akan pernah berhenti dilakukan sepanjang hidup. Bukan mustahil di tengah penelitian kemudian ditemukan bahwa pemahaman dalam ilmu pengetahuan yang telah telanjur tersebar luas sebelumnya itu ternyata salah.
Berikut adalah 10 pemahaman ilmu pengetahuan yang diajarkan di masa Sekolah kita dulu yang ternyata salah!
1. Listrik Bergerak Secepat Cahaya
Listrik ialah partikel elektron yang bergerak dalam kecepatan tinggi melalui arus kabel, dan merupakan energi yang sangat praktis, lantaran sanggup diubah ke dalam bentuk energi apapun.
Listrik tampak menyerupai kilatan cahaya, tapi faktanya adalah, listrik merupakan energi elektrik yang mengalir secara cepat, dan tentu saja tidak secepat cahaya, lantaran cahaya merupakan objek tercepat di dunia hinga ketika ini, dan berdasarkan teori, tidak ada objek yang melebihi kecepatan cahaya.
Elektron sanggup bergerak secepat cahaya hanya bila memakai teori relativitas, yaitu fenomena di mana benda terlihat bergerak lebih cepat dikarenakan sang pengamat bergerak berlawanan arah terhadap benda yang diamati.
Kecepatan dari muatan listrik dalam arus elektrik sendiri sangat lambat, sekitar beberapa centimeter per jam. Di tempat dimana arus elektrik sanggup terlihat, menyerupai di dalam electrophoresis, pergerakan lambat dari pembawa muatan sanggup dilihat langsung.
Banyak buku tekstual yang menyebutkan bahwa listrik (elektron) di dalam kabel mengalir hampir secepat cahaya. Padahal elektron mempunyai massa dan itu artinya ia tidak akan menyamai kecepatan cahaya akhir teori relativitas.
Bahkan dalam elektroforesis, gerakan lambat dari pengisian listrik sanggup dilihat langsung.
2. Air Laut Biru Karena Warna Langit
Banyak yang percaya bahwa danau atau lautan itu biru "hanya" lantaran mereka merefleksikan birunya langit. Sebenarnya air terlihat biru lantaran airnya memang biru.
Molekul air menyerap beberapa persen cahaya dan mereka menyerap frekuensi warna merah lebih banyak daripada biru. Efeknya sangat kecil, yaitu warna birunya hanya menjadi terang ketika melihat air dalam ketebalan beberapa meter.
Pada air maritim atau air tawar yang kaya mineral, warna dari mineral yang larut juga akan terlihat. Refleksi langit memang berpengaruh, tapi itu hanya jikalau permukaan airnya sangat damai dan hanya jikalau airnya dilihat pada sudut mata kurang dari rata-rata 10 derajat, maka Sebagian besar warna maritim ialah biru.
Penyebab air maritim berwarna biru adalah, pada ketika matahari menyentuh air yang jernih, cahaya merah dan infra merah terserap dengan cepat, sedangkan cahaya biru agak lambat.
Hanya cahaya biru kehijauan yang sanggup ditransmisikan ke dalam, kemudian ditebarkan dan ditransmisikan tanpa diserap. Selain itu, kadar garam dalam maritim juga mempengaruhi tingkat kebiruan laut.
Semakin banyak kadar garam dalam laut, maka akan semakin tinggi tingkat kebiruan laut. Pantulan warna langit juga menyebabkan warna biru pada laut, namun pengaruhnya kecil.
3. Lamanya Tiap Musim Adalah Sama
Berhubung bumi berevolusi dalam kecepatan tertinggi ketika orbitnya berada paling akrab dengan matahari, demam isu panas di selatan/ demam isu cuek di utara ialah demam isu yang paling singkat.
Sementara demam isu panas di utara/ demam isu cuek di selatan ialah demam isu yang paling lama. Meski begitu, perbedaan di bumi hanya terpaut beberapa hari lamanya.
Namun jikalau di Mars, perbedaan itu dirasa sangat jauh Banyak yang menduga bahwa musim-musim terjadi lantaran orbit Bumi mengelilingi Matahari yang berbentuk elips ketika posisi terjauh, maka Buminya dingin, dan sebaliknya.
Contoh ekstremnya ialah planet Merkurius yang panas dan planet Pluto yang dingin. Atau kita akan mencicipi hangat ketika akrab dengan api unggun dan cuek ketika jauh.
Teori ini logis jikalau hanya menjelaskan hangat dan dingin, tapi tidak menjelaskan mengapa ada dua demam isu berbeda. Sebenarnya, jarak Bumi dan Matahari tidaklah memilih demam isu di Bumi, lantaran perbedaannya jarak terjauh dan terdekat tidak signifikan.
Perbandingannya menyerupai kita bangun satu meter dari api unggun, kemudian menjauh sekira 2 cm, tentu kita tidak sanggup membedakan perbedaan panas yang kita rasakan.
Ternyata kemiringan poros Bumi-lah yang menciptakan terjadinya pergantian musim. Bumi yang dibagi oleh garis khatulistiwa, utara dan selatan.
Pada posisi tersebut, penggalan selatan Bumi mendapatkan sinar matahari lebih banyak daripada penggalan utara sehingga penggalan selatan mengalami demam isu panas atau demam isu kemarau untuk kawasan tropis.
4. Terkena Flu Hanya Karena Suhu Yang Dingin
Ada konsep salah yang telah menyebar luas bahwa flu umumnya disebabkan atau makin rentan terinfeksi virusnya ketika oleh kontak dengan cuaca dingin.
Pada kenyataannya, flu umumnya disebabkan oleh hanya virusnya dan tak ada hubungannya sama sekali dengan suhu dingin. Cuaca cuek bukan merupakan virus, tapi merupakan teladan cuaca.
Ada jutaan insan yang bepergian setiap hari dalam cuaca cuek dan tidak terkena pilek. Karena dimanapun mereka berada, tidak ada rhinovirus, atau, mereka sudah mempunyai antibodi untuk virus apapun yang muncul dan berhasil melawannya.
Pilek bukan lantaran cuaca, tapi lantaran virus sanggup melewati sistem kekebalan tubuh. Kita sering ragu - ragu untuk mencuci tangan pada udara dingin. Makara kita mungkin akan lebih sering batuk, bersin, atau buang ingus tanpa mencuci tangan sehabis itu, yang akan membantu penyebaran virus.
5. Saturnus Satu-Satunya Planet Yang Memiliki Cincin
Kenyataannya Jupiter, Uranus dan Neptunus juga mempunyai cincin. Persepsi salah perihal ini hanya lantaran cincin pada Saturnus ialah yang paling terang terlihat dan paling menarik secara visual.
Sebagian orang masih berpikir, bahwa Saturnus ialah satu-satunya planet di Tata Surya yang mempunyai cincin. Jupiter mempunyai cincin yang tipis yang terdiri dari tiga bagian: cincin halo, cincin utama yang relatif terang, dan cincin gossamer.
Cincin tersebut sepertinya terbuat dari debu, berbeda dengan cincin Saturnus yang terdiri dari es. Cincin utama Jupiter kemungkinan terdiri dari materi yang terlempar dari satelit Adrastea dan Metis.
Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit di antara keempat planet raksasa di Tata Surya ini, cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang bermacam-macam ukurannya dari mikrometer sampai sepersekian meter.
Tiga belas cincin yang berbeda ketika ini telah diketahui, dan yang paling terang ialah cincin ε (epsilon) Neptunus mempunyai sebuah sistem cincin planet, meski kurang megah daripada Saturnus. Cincin tersebut terdiri dari partikel es yang diselubungi materi berdasar silikat atau karbon yang memberi warna merah pada cincin
6. Bagian Bulan Yang Selalu Gelap
Ketika kita mengamati Bulan di malam hari, kita akan mendapati wajah Bulan yang selalu sama, baik gelap atupun terang Sayangnya, sisi gelap Bulan ialah istilah yang keliru, lantaran yang benar ialah sisi jauh Bulan.
Sisi jauh Bulan (far side of the Moon) ialah wajah Bulan yang secara permanen membelakangi dan tidak terlihat dari Bumi.
Hal ini terjadi lantaran Bulan mengalami penguncian gravitasi oleh Bumi. Kala rotasi dan revolusi Bulan yang sama (29,5 hari) menciptakan hanya satu wajahnya saja yang menghadap Bumi. Alasan kelirunya ialah istilah sisi gelap Bulan untuk sisi jauh Bulan ini adalah, sisi jauh Bulan tidak selalu gelap gulita.
Contohnya menyerupai pada ketika fase Bulan Baru (New Moon) atau ketika Gerhana Matahari Total, posisi Bulan yang berada di antara Matahari dan Bumi menciptakan sisi jauhnya yang akan tersinari Matahari, bukan sisi yang selama ini kita lihat dari Bumi.
Namun begitu, tidak salah menyebut sisi gelap Bulan untuk sisi yang tidak tersinari Matahari. Misalnya ketika ketika fase Bulan Separuh, yang ketika itu dari Bumi kita melihat separuh wajah Bulan tersinari Matahari dan separuhnya lagi gelap lantaran membelakangi Matahari.
7. Meteor Yang Sampai Ke Bumi Memiliki Suhu Tinggi
Banyak sekali yang tidak sadar jikalau Bumi kita dihujani benda angkasa yang sangat banyak. Kebanyakan orang menyebutnya sebagai bintang jatuh, padahal bahwasanya itu ialah meteor.
Meteor ialah meteoroid yang masuk ke atmosfer Bumi lantaran tertarik oleh gaya gravitasi Bumi dan terbakar. Ketika akan masuk ke Bumi, meteor tersebut bergesekan dengan atmosfer Bumi yang membuatnya terbakar.
Api yang muncul akhir goresan dengan atmosfer bumi memang melelehkan lapisan luar meteor tetapi tidak dengan penggalan dalam meteor yang merupakan kerikil sebagai media atau konduktor buruk.
Tekanan di atmosfer pun memperlambat jatuh meteor sampai tingkat kecepatan terminal, sehingga ia punya waktu untuk mendingin. Jadi, ketika sudah mendarat, hanya akan dirasakan suhu hangat, bukan panas.
8. Awan Terbentuk Karena Temperatur Udara
Selama ini secara salah dipahami bahwa awan terbentuk lantaran udara yang cuek menahan lebih sedikit uap air daripada udara yang hangat.
Faktanya Udara tak punya kapasitas untuk menahan uap air. Hal Itu ialah lantaran temperatur airnya sendiri (dan lingkungan sekitarnya) yang menyebabkan kelembaban, kondensasi dan menghasilkan pembentukan awan.
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini sanggup terjadi dengan dua cara yaitu: Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara lantaran air lebih cepat menyengat.
Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, sampai datang di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, yang berisi molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
Yang kedua, Suhu udara yang tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer berair menyebabkan Udara semakin usang akan menjadi semakin berisi dengan uap air.
9. Bentuk Bumi Bulat Ditemukan Oleh Colombus
Jika diberi pengetahuan bahwa sebelum inovasi Colombus, semua orang hanya mengerti bumi sebagai sebuah daratan yang luas, lantaran mereka lebih percaya bentuk bumi ialah datar.
Banyak yang beranggapan bahwa Christopher Colombus merasa kesulitan mendapatkan proteksi lantaran para penduduk Eropa percaya pada bumi berbentuk datar.
Bahkan, pelayar dan navigator waktu itu sudah tahu bahwa bumi berbentuk bulat, namun tak oke dengan estimasi Colombus terkait jarak ke Hindia.
Jika seandainya Amerika tidak ada dan Colombus melanjutkan ke Hindia (bahkan mengesampingkan eksekusi mati yang diberlakukan padanya), ia tak akan bertahan cukup usang untuk mencapainya.
10. Bumi Berbentuk Bulat Sempurna
Hal inilah yang sering diajarkan kita pada waktu dibangku sekolah, dan Jika anda mencari gambar Bumi di google anda akan melihat aneka macam macam foto bumi yang terlihat lingkaran sempurna.
Prof, Neil d. Tyson, Phd Ketika ia diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi perihal bentuk bumi bahwasanya ia menyampaikan bahwa bumi bentuknya tidak lingkaran tepat alias Oblate (Gendut ditengah), Tak hanya itu ia melanjutkan bahwa tidak hanya oblate namun sedikit melebar dibawah ekuatornya dibanding atas ekuatornya menyerupai buah pir.
Diameter ekuator 12.756,34 km sedangkan kelilling kutub 12.713,54 kilometer. Perbedaan diameter bumi pada kutub dan ekuator hanya 42,80 km. dan lantaran perbedaan yang sangat tipis inilah yang menyebabkan foto bumi menjadi terlihat lingkaran sempurna.
Nah itulah 10 Kebohongan Sains Yang Terdapat di Pelajaran Sekolah. Tentu saja sains ialah hal yang misterius, maka dari itu masih banyak sekali misteri-misteri di dunia ini yang masih belum di temukan oleh manusia.
Sumber https://harustau-info.blogspot.com/
