Download Logo Bank Bca Format Cdr
Sedikit pembahasan ihwal Bank BCA
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan bank swasta paling besar di Indonesia. Bank ini diresmikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bab penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok paling besar di dunia, Djarum.
Sejarah
Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri selaku cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA diresmikan oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor sentra di Jakarta.
Pada tanggal 1 Mei 1975, usahawan Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki metode kerja di bank tersebut dan membereskan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba.
BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu menghasilkan BCA sanggup menjadi bank devisa.Menurut George Junus Aditjondro, belum dewasa Soeharto yang memiliki saham di BCA merupakan Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.
Awal tahun 1980an, BCA mengajukan tuntutan terhadap Bank Indonesia mudah-mudahan diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA berafiliasi dengan MasterCard.[1] BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara bernafsu sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA menyebarkan banyak sekali produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.
Di tahun 1990-an BCA menyebarkan alternatif jaringan layanan lewat ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di banyak sekali kawasan di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilaksanakan secara intensif. BCA melakukan pekerjaan sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon lewat ATM BCA. BCA juga melakukan pekerjaan sama dengan Citibank mudah-mudahan nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank sanggup melakukan pembayaran tagihan lewat ATM BCA.
Di tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited menggantikan 51% total saham BCA lewat proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA terhadap penanam modal domestik lewat penawaran terbatas dan tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia lewat PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.
Pada periode 2000-an BCA memperkuat dan menyebarkan produk dan layanan, khususnya perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan kepraktisan Disaster Recovery Center di Singapura. BCA memajukan kompetensi di bidang penyaluran kredit, tergolong lewat perluasan ke bidang pembiayaan kendaraan beroda empat lewat anak perusahaannya, BCA Finance. Tahun 2007, BCA menjadi pencetus dalam mengobrol produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai mengobrol layanan Weekend Banking untuk terus membangun keistimewaan di bidang perbankan transaksi. BCA secara proaktif mengorganisir penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama selaku bank transaksi. Tahun 2008 & 2009, BCA sudah mengakhiri pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelancaran kerja keras dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual. (sumber : Wikipedia)
Sumber http://mediavector.blogspot.com/
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan bank swasta paling besar di Indonesia. Bank ini diresmikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bab penting dari Salim Group. Sekarang bank ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok paling besar di dunia, Djarum.
Sejarah
Pada tahun 1955 NV Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory berdiri selaku cikal bakal Bank Central Asia (BCA). BCA diresmikan oleh Sudono Salim pada tanggal 21 Februari 1957 dan berkantor sentra di Jakarta.
Pada tanggal 1 Mei 1975, usahawan Mochtar Riady bergabung di BCA. Ia memperbaiki metode kerja di bank tersebut dan membereskan arsip-arsip bank yang kala itu ruangannya jadi sarang laba-laba.
BCA melakukan merger dengan dua bank lain pada 1977. Salah satunya Bank Gemari yang dimiliki Yayasan Kesejahteraan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kantor Bank Gemari pun dijadikan kantor cabang BCA. Merger itu menghasilkan BCA sanggup menjadi bank devisa.Menurut George Junus Aditjondro, belum dewasa Soeharto yang memiliki saham di BCA merupakan Siti Hardiyanti (Tutut) dan Sigit Jarjojudanto. Menurutnya, keduanya sempat memiliki 32 persen saham di BCA.
Awal tahun 1980an, BCA mengajukan tuntutan terhadap Bank Indonesia mudah-mudahan diperbolehkan mengeluarkan dan mengedarkan kartu kredit atas nama BCA yang berlaku internasional. Untuk itu, BCA berafiliasi dengan MasterCard.[1] BCA juga memperluas jaringan kantor cabang secara bernafsu sejalan dengan deregulasi sektor perbankan di Indonesia. BCA menyebarkan banyak sekali produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.
Di tahun 1990-an BCA menyebarkan alternatif jaringan layanan lewat ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di banyak sekali kawasan di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilaksanakan secara intensif. BCA melakukan pekerjaan sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon lewat ATM BCA. BCA juga melakukan pekerjaan sama dengan Citibank mudah-mudahan nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank sanggup melakukan pembayaran tagihan lewat ATM BCA.
Di tahun 2002, FarIndo Investment (Mauritius) Limited menggantikan 51% total saham BCA lewat proses tender strategic private placement. Tahun 2004, BPPN melakukan divestasi atas 1,4% saham BCA terhadap penanam modal domestik lewat penawaran terbatas dan tahun 2005, Pemerintah Republik Indonesia lewat PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) melakukan divestasi seluruh sisa kepemilikan saham BCA sebesar 5,02%.
Pada periode 2000-an BCA memperkuat dan menyebarkan produk dan layanan, khususnya perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain. BCA mendirikan kepraktisan Disaster Recovery Center di Singapura. BCA memajukan kompetensi di bidang penyaluran kredit, tergolong lewat perluasan ke bidang pembiayaan kendaraan beroda empat lewat anak perusahaannya, BCA Finance. Tahun 2007, BCA menjadi pencetus dalam mengobrol produk kredit kepemilikan rumah dengan suku bunga tetap. BCA meluncurkan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai mengobrol layanan Weekend Banking untuk terus membangun keistimewaan di bidang perbankan transaksi. BCA secara proaktif mengorganisir penyaluran kredit dan posisi likuiditas di tengah gejolak krisis global, sekaligus tetap memperkuat kompetensi utama selaku bank transaksi. Tahun 2008 & 2009, BCA sudah mengakhiri pembangunan mirroring IT system guna memperkuat kelancaran kerja keras dan meminimalisasi risiko operasional. BCA membuka layanan Solitaire bagi nasabah high net-worth individual. (sumber : Wikipedia)
Download Logo Bank BCA format cdr
Download juga logo Bank Indonesia disini
[Download]
editable corel draw 12
Mungkit itu sedikit pembahasan ihwal Bank BCA, mudah-mudahan sanggup berfaedah untuk kita semua dan filenya sanggup memiliki faedah dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mungkit itu sedikit pembahasan ihwal Bank BCA, mudah-mudahan sanggup berfaedah untuk kita semua dan filenya sanggup memiliki faedah dalam kehidupan kita sehari-hari.