Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benteng Otanaha Gorontalo

Di Negara Indonesia banyak Benteng bersejarah peninggalan jaman dahulu salah satunya benteng Otanaha di Gorontalo. Tidak kalah dengan Provinsi lain. Di Provinsi Gorontalo juga mempunyai benteng bersejarah. adalah Benteng Otanaha yang diperkirakan dibangun pada kurun ke-15. Walau hanya menyisakan dinding, dengan tinggi dinding sekitar 1 meter dengan ketebalan sekitar 50 sentimeter. Bangunan yang berdiri di atas bukit ini masih menjadi salah satu tujuan wisata di Gorontalo. Benteng Otanaha terletak di Desa Dembe Satu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, atau sekitar 20 menit perjalanan darat dari Kota Gorontalo. Lokasi benteng juga bersebelahan eksklusif dengan Danau Limboto, satu-satunya danau di Gorontalo. Pada dikala ini benteng tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang pengelolaannya di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 


Benteng Otanaha didirikan sebagai benteng pertahanan, benteng ini dibangun oleh Raja Ilato pada tahun 1522 Masehi. Dengan prakarsa pemimpin-pemimpin kapal Portugis yang berhenti di pelabuhan Gorontalo. Benteng yang terbuat dari pasir, kerikil kapur dan telur Burung Maleo ini sangat besar lengan berkuasa meskipun semennya terbuat dari telur.

Terdapat dongeng wacana Benteng Otanaha ini, dulu kala Raja Ilato mempunyai 3 orang anak, 2 orang putri dan 1 orang putra yang berjulukan Ndoba, Naha dan Tiliaya. Pada dikala usianya menginjak remaja, Naha pergi ke negeri seberang untuk merantau, dan kedua saudara wanita yang lainnya tetap tinggal di Kerajaan Gorontalo. Pada tahun 1585, Naha berniat kembali ke Gorontalo dan mempersunting Ohihiya. Singkat cerita, mereka dikaruniai 2 orang anak, Paha dan Limonu. Suatu hari terjadilah perang dengan Hemuto, pemimpin transmigran. Naha dan Paha pun hasilnya tewas dalam peperangan tersebut. Limonu yang tidak terima atas maut abang dan ayahnya pun menuntut balas. Untuk mengenang usaha mereka dalam perang melawan Hemuto, maka dari itu benteng tersebut diberi nama benteng Ulupahu, benteng Otahiya dan Benteng Otanaha. Di dalam perkembangannya, benteng tersebut lebih terkenal dengan sebutan Benteng Otanaha.

Benteng Otanaha dibangun di sebuah bukit. Wisatawan yang berkunjung ke benteng ini harus melewati beberapa anak tangga dan 4 persinggahan. Anehnya, anak tangga di setiap persinggahan tidak sama jumlahnya. Dari perjalanan awal hingga ke persinggahan pertama berjumlah 52 anak tangga, dari pesinggahan pertama ke persinggahan kedua berjumlah 83 anak tangga, dari persinggahan kedua ke persinggahan ketiga berjumlah 53 anak tangga, dari persinggahan ketiga ke persinggahan keempat berjumlah 89 anak tangga. Dan untuk hingga ke benteng berjumlah 71 anak tangga.

Benteng Otanaha terdiri dari tiga benteng, adalah dua benteng besar yang letaknya saling berdekatan dan satu benteng kecil yang letaknya di bawah kedua benteng yang besar. Masing-masing benteng terletak berpisah. Adapun rata-rata diameter benteng itu hanya sekitar 10 meter. Antar benteng dihubungkan jalan yang dibentuk dari konblok dengan jarak paling jauh sekitar 50 meter. Adapun lantai benteng sudah tertutupi rerumputan.

Selain objek utama berupa benteng, Otanaha juga dilengkapi dengan beberapa daerah duduk. Dari Benteng Otanaha kita sanggup melihat pemandangan Danau Limboto yang sekarang banyak ditumbuhi tanaman eceng gondok, Kota Gorontalo juga nampak indah dari atas benteng ini. Untuk hingga ke benteng ini pengunjung sanggup memakai kendaraan hingga atas atau meletakkan kendaraannya di daerah parkir di erat loket kemudian menaiki anak tangga yang jumlahnya kurang lebih 350 buah dengan kemiringan sekitar 60 derajat untuk hingga di benteng utama. Harga tiket masuk ke dalam benteng Rp5.000,00 per orang.

Meskipun perjalanan untuk mencapai Benteng Otanaha sangat melelahkan, tetapi begitu wisatawan hingga di benteng, kelelahan tersebut seakan sirna oleh panorama keindahan di sekitar benteng. Dari benteng di puncak bukit, pengunjung akan disuguhi pemandangan sebagian wilayah Kota Gorontalo, khususnya permukiman warga di tepian Danau Limboto. Rumah beratap seng tampak dari atas serta kendaraan yang berlalu lalang di jalanan juga tampak jelas. Dari benteng ini pula pemandangan utuh danau dari sisi barat sanggup didapatkan.

Dari benteng ini anda sanggup melihat Danau Limboto secara keseluruhan serta perbukitan yang mengelilinginya

Idealnya, berwisata ke Benteng Otanaha pada pagi atau sore hari. Matahari di Gorontalo pada siang hari cukup menciptakan kulit menjadi gosong. Suasana pagi atau sore cukup manis bagi penggemar fotografi untuk mengambil foto dengan suasana benteng kuno.