Efek Knalpot Kendaraan Beroda Empat Tanpa Resonator
Resonator yaitu salah satu komponen knalpot yang ada pada exhaust sistem yang berbentuk tabung dan diletakan pada potongan tengah dari exhaust sistem. Letak resonator pada knalpot sendiri sangat tergantung dari desain exhaust sistem yang dipakai oleh kendaraan beroda empat tersebut.
Ada resonator yang dipasang di depan catalytic converter (dekat dengan header) ada pula yang dipasang di belakang catalytic converter (dekat muffler).
Resonator pada knalpot kendaraan beroda empat mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai peredam bunyi yang muncul selama mesin bekerja serta berfungsi untuk membuat back pressure di dalam anutan gas buang.
Ketika tugas resonator pada knalpot kendaraan beroda empat ini dihilangkan, maka pada kendaraan beroda empat akan muncul perubahan-perubahan yang dampaknya sanggup dirasakan eksklusif secara signifikan oleh pengemudi dan penumpang dalam kendaraan beroda empat tersebut. Lantas apa saja imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang kerap dirasakan ? Berikut yaitu imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator :
Efek knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang pertama akan muncul yaitu bunyi knalpot akan menjadi lebih bising dan berisik, terutama ketika akselerasi dan rpm mesin tinggi. Ya, segaris dengan fungsinya kalau resonator berfungsi untuk meredam bunyi yang terjadi ketika gas buang keluar dari mesin dan mengalir menuju exhaust system.
Jika knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator, maka ketika rpm mesin meningkat, bunyi yang dihasilkan knalpot juga akan semakin meningkat. Disaat yang sama imbas peredaman bunyi yang seharusnya di terjadi di dalam resonator menghilang, balasannya bunyi knalpot kendaraan beroda empat akan meningkat sehingga menjadi semakin bising dan berisik.
Hal ini tentunya sanggup menggangu kenyamanan dan konsentrasi pengemudi selama berkendara.
Efek knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang berikutnya yaitu berubahnya performa mesin. Hal ini terang cukup besar lengan berkuasa alasannya yaitu selain berfungsi sebagai peredam suara, resonator juga berfungsi untuk membuat imbas "Back pressure" (tekanan balik) pada gas buang yang sedang mengalir.
Back pressure ini sangat memilih kontinuitas dan irama yang terjadi pada anutan gas buang di setiap silinder mesin. Semakin kecil back pressure (tanpa resonator) maka siklus pergantian udara yang masuk keruang bakar juga akan lebih cepat alasannya yaitu tidak adanya tekanan balik dari anutan gas buang.
Berkurangnya tekanan balik akan mempengaruhi anutan gas buang berikut dengan bunyi yang dihasilkan ketika gas buang mengalir. Efeknya, bunyi knalpot akan lebih gampang mengakibatkan bunyi keras yang meledak-ledak terutama ketika mesin pada kondisi deselerasi (melepas pedal gas tiba-tiba sehabis akselerasi dilakukan).
Kondisi ini tentunya akan mengubah performa mesin secara keseluruhan. Performa mesin sanggup saja meningkat jikalau perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tepat. Ya, perhitungan pada exhaust sistem ini bekerjsama cukup rumit alasannya yaitu menyangkut banyak hal menyerupai misalnya berapa diameter dan panjang pipa yang digunakan, model pipa, materi serta cara penyambungannya.
Jika perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tidak sempurna maka performa mesin sanggup menurun menyerupai misalnya pada rpm bawah ketika di akselerasi terasa ngempos atau tertahan, begitu pula pada rpm tinggi.
Baca juga :
Berubahnya performa mesin tentu saja tentu saja akan memperlihatkan dampak dan efek terhadap konsumsi materi bakar. Kondisi kendaraan beroda empat yang terasa lebih bertenaga, terkadang memberi imbas pada pengemudi untuk terus berakselerasi dan menekan pedal gas. Akibatnya konsumsi materi bakar akan semakin meningkat dan kendaraan beroda empat menjadi lebih boros.
Pun begitu sebaliknya, ketika performa mesin tidak sesuai dan menurun. Secara teknis telah terjadi ketidak-sesuaian antara input dan output yang dihasilkan oleh mesin sehingga sanggup mempengaruhi konsumsi materi bakar, menyerupai misalnya terjadi kondisi ngempos pada rpm bawah ketika knalpot tanpa resonator.
Mau tak mau, untuk mengimbangi kondisi ngempos tersebut kita akan menekan pedal gas lebih dalam guna meningkatkan rpm mesin. Tujuannya supaya kondisi ngempos tadi sanggup segera dilewati. Akibatnya, konsumsi materi bakar yang dipakai juga menjadi lebih banyak hanya untuk mengatasi kondisi ngempos tersebut.
Nah, itulah imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang sanggup ombro sampaikan, semoga artikel ini sanggup menambah wawasan untuk sahabat sekalian, terima kasih
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/
Ada resonator yang dipasang di depan catalytic converter (dekat dengan header) ada pula yang dipasang di belakang catalytic converter (dekat muffler).
Resonator pada knalpot kendaraan beroda empat mempunyai dua fungsi utama yaitu sebagai peredam bunyi yang muncul selama mesin bekerja serta berfungsi untuk membuat back pressure di dalam anutan gas buang.
Ketika tugas resonator pada knalpot kendaraan beroda empat ini dihilangkan, maka pada kendaraan beroda empat akan muncul perubahan-perubahan yang dampaknya sanggup dirasakan eksklusif secara signifikan oleh pengemudi dan penumpang dalam kendaraan beroda empat tersebut. Lantas apa saja imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang kerap dirasakan ? Berikut yaitu imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator :
1. Suara knalpot menjadi lebih bising dan berisik
Efek knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang pertama akan muncul yaitu bunyi knalpot akan menjadi lebih bising dan berisik, terutama ketika akselerasi dan rpm mesin tinggi. Ya, segaris dengan fungsinya kalau resonator berfungsi untuk meredam bunyi yang terjadi ketika gas buang keluar dari mesin dan mengalir menuju exhaust system.
Jika knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator, maka ketika rpm mesin meningkat, bunyi yang dihasilkan knalpot juga akan semakin meningkat. Disaat yang sama imbas peredaman bunyi yang seharusnya di terjadi di dalam resonator menghilang, balasannya bunyi knalpot kendaraan beroda empat akan meningkat sehingga menjadi semakin bising dan berisik.
Hal ini tentunya sanggup menggangu kenyamanan dan konsentrasi pengemudi selama berkendara.
2. Berubahnya performa mesin
Efek knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang berikutnya yaitu berubahnya performa mesin. Hal ini terang cukup besar lengan berkuasa alasannya yaitu selain berfungsi sebagai peredam suara, resonator juga berfungsi untuk membuat imbas "Back pressure" (tekanan balik) pada gas buang yang sedang mengalir.
Back pressure ini sangat memilih kontinuitas dan irama yang terjadi pada anutan gas buang di setiap silinder mesin. Semakin kecil back pressure (tanpa resonator) maka siklus pergantian udara yang masuk keruang bakar juga akan lebih cepat alasannya yaitu tidak adanya tekanan balik dari anutan gas buang.
Berkurangnya tekanan balik akan mempengaruhi anutan gas buang berikut dengan bunyi yang dihasilkan ketika gas buang mengalir. Efeknya, bunyi knalpot akan lebih gampang mengakibatkan bunyi keras yang meledak-ledak terutama ketika mesin pada kondisi deselerasi (melepas pedal gas tiba-tiba sehabis akselerasi dilakukan).
Kondisi ini tentunya akan mengubah performa mesin secara keseluruhan. Performa mesin sanggup saja meningkat jikalau perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tepat. Ya, perhitungan pada exhaust sistem ini bekerjsama cukup rumit alasannya yaitu menyangkut banyak hal menyerupai misalnya berapa diameter dan panjang pipa yang digunakan, model pipa, materi serta cara penyambungannya.
Jika perhitungan yang dilakukan sebelum melepas resonator ini tidak sempurna maka performa mesin sanggup menurun menyerupai misalnya pada rpm bawah ketika di akselerasi terasa ngempos atau tertahan, begitu pula pada rpm tinggi.
Baca juga :
- Mengenal komponen-komponen knalpot kendaraan beroda empat dan fungsinya
- Mengenal catalytic converter pada exhaust sistem mobil
3. Berpengaruh terhadap konsumsi materi bakar
Berubahnya performa mesin tentu saja tentu saja akan memperlihatkan dampak dan efek terhadap konsumsi materi bakar. Kondisi kendaraan beroda empat yang terasa lebih bertenaga, terkadang memberi imbas pada pengemudi untuk terus berakselerasi dan menekan pedal gas. Akibatnya konsumsi materi bakar akan semakin meningkat dan kendaraan beroda empat menjadi lebih boros.
Pun begitu sebaliknya, ketika performa mesin tidak sesuai dan menurun. Secara teknis telah terjadi ketidak-sesuaian antara input dan output yang dihasilkan oleh mesin sehingga sanggup mempengaruhi konsumsi materi bakar, menyerupai misalnya terjadi kondisi ngempos pada rpm bawah ketika knalpot tanpa resonator.
Mau tak mau, untuk mengimbangi kondisi ngempos tersebut kita akan menekan pedal gas lebih dalam guna meningkatkan rpm mesin. Tujuannya supaya kondisi ngempos tadi sanggup segera dilewati. Akibatnya, konsumsi materi bakar yang dipakai juga menjadi lebih banyak hanya untuk mengatasi kondisi ngempos tersebut.
Nah, itulah imbas knalpot kendaraan beroda empat tanpa resonator yang sanggup ombro sampaikan, semoga artikel ini sanggup menambah wawasan untuk sahabat sekalian, terima kasih
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil Sumber https://bacabrosur.blogspot.com/