Fungsi, Cara Kerja Dan Jenis - Jenis Cincin Torak ( Ring Piston )
Gbr 1. Cincin Torak |
Pada piston dipasang ring kompresi sebanyak dua buah yang terpasang pada potongan paling atas dan tengah piston, serta terdapat ring oli pada potongan paling bawah. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah kebocoran gas didalam silinder pada ketika langkah kompres dan buang, sementara cincin oli mengontrol oli yang berlebihan pada dinding silinder sebagai pelumas dan sebagai perapat untuk cincin kompresi.
Tekanan kompresi dan tekanan pembakaran akan menekan cincin kompresi kearah bawah alur cincin tersebut, dalam hal ini cincin kompresi harus bisa mencegah kebocoran gas dari tempat alur tersebut sebaik cincin kompresi mencegah kebocoran pada dinding silinder. Apabila cincin kompresi lebih dari satu maka apabila ada kebocoran pada cincin kompresi pertama maka akan dicegah oleh cincin kompresi yang kedua. Seperti yang terlihat pada gambar no 2 dibawah ini.
Gbr 2. Cincin Torak Menahan Gas |
Cincin torak model datar memiliki permukaan persegi yang bekerjasama dengan dinding silinder dan cincin tersebut biasanya berbentuk empat persegi panjang. Cincin torak model diruncingkan memiliki permukaan yang diruncingkan pada arah depan potongan bawah cincin menyerupai pada gambar no. 3 dibawah.
Keruncingan tersebut kira-kira 1 derajat, dan normalnya dipasang sesudah cicin kompresi pertama. Sisi luar potongan bawah yang sudutnya tajam yaitu sangat baik untuk mengikis oli dari dinding silinder pada ketika torak bergerak kearah bawah, tetapi juga akan mengikis sisa lapisan oli pada ketika torak bergerak kearah atas. Permukaan cincin model ini akan mengakibatkan kontak permukaan cincin dengan dinding silinder kurang baik tetapi sangatlah baik dalam pengontrolan sisa oli pelumas yang terdapat pada dinding silinder.
Grb 3. Jenis - Jenis Cincin Torak |
Cincin kompresi torsional twist memiliki sudut diatas potongan dalam atau sudut dibawah potongan luar. Permukaan yang diruncingkan dan cincin kompresi torsional twist yaitu bekerjasama dengan arah sehingga ketika memasang jangan hingga terbalik/salah. Pada langkah usaha, tekanan pembakaran akan menekan cincin kompresi kesisi bawah alur cincin dan juga kearah dinding silinder sehingga cincin kompresi sanggup mencegah terjadinya kebocoran (lihat gambar 2).
Gbr 4. Cincin Torsional |
Cincin kompresi torsional twist tidak hanya memiliki laba menyerupai cincin kompresi permukaan diruncingkan tetapi juga sanggup mencegah kebocoran dengan baik. Sejak cincin memuntir atau tidak memuntir didalam alur, cincin juga menyerupai empat persegi panjang atau menyerupai permukaan diruncingkan.
Gambar 4 memperlihatkan kerja dari cincin torsional twist pada ketika langkah pemasukan dan langkah usaha. Bahan untuk menciptakan cincin torak haruslah tidak gampang aus, memiliki elastisitas yang baik dan berpengaruh terhadap panas dan tekanan. Besi tuang yaitu lebih murah dan memenuhi syarat tersebut diatas.
Kelemahan dari besi tuang yaitu terlalu rapuh. Hati-hati ketika melepas atau memasang cincin torak jangan hingga mnembang berlebihan alasannya yaitu akn mengakibatkan patah. Cincin kompresi potongan atas secara khusus harus bisa terhadap panas, pelumasan sedikit, kejutan beban bilamana tekanan pembakaran naik secara tiba-tiba, tahan terhadap goresan dan tahan lama.
Permukaan cincin torak yang terbuat dari materi besi tuang diperkeras dengan chromium dan molybdenum. Pengerasan dengan chromium akan menciptakan tahan terhadap goresan dan tahan lama.
Pengerasan permukaan cincin torak dengan molybdenum yaitu semoga cincin tahan dan berpengaruh terhadap temperatur yang tinggi.
Besi tuang juga dipakai untuk materi cincin oli, pada potongan ujung rel diperkeras dengan chrom, atau stainless steel, materi ini dipakai pada cincin oli model lembaran/terpisah. Model rel terpisah memiliki laba lebih kuat, pleksibel, tidak terlalu tebal dan ringan.
Cincin oli dengan konstruksi lembaran yaitu yang paling banyak dipakai pada mesin kenderaan alasannya yaitu memiliki laba menyerupai berikut. Mempunyai pleksibel yang tinggi, selalu siap dengan posisi yang berubah-ubah dan permukaannya dengan permukaan dinding silinder sanggup selalu kontak dengan baik. Tidak gampang terpengaruh dengan kotoran karbon hal ini dibandingkan dengan cincin oli model satu bagian/tunggal.
Sisa oli yang tidak terkikis oleh cincin oli akan masuk kedalam ruang bakar dan terbakar. Hal ini akan mengakibatkan tenaga mesin berkurang dan tumpukan karbon akan terjadi pada katup, busi dan ruang bakar.