Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Warga Lihat Horor Pembacokan Di Sukabumi

Cerita Warga Lihat Horor Pembacokan di SukabumiFoto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo

Sukabumi -Video pengeroyokan dan pembacokan yang terjadi Sukabumi viral melalui aplikasi pesan singkat. Sejumlah saksi mengaku melihat eksklusif kejadian horor tersebut.


Mereka menyebut agresi kekerasan tersebut berlangsung ketika sejumlah karyawan salah satu pabrik pulang kerja, Senin (13/8), sekitar pukul 17.40 WIB. Kejadian pertikaian dua kelompok ini lokasinya di pinggir jalan nasional Sukabumi-Cianjur bersahabat salah satu pabrik sepatu.

"Saya kenal, mereka memang sering berada di sekitar sini," kata seorang warga yang menolak namanya dicantumkan ketika ditemui detikcom di sekitar daerah kejadian, Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (17/8/2018).

Tempat kejadian pengeroyokan dan pembacokan. Dua orang terluka akhir kejadian horor tersebut.Tempat kejadian pengeroyokan dan pembacokan. Dua orang terluka akhir kejadian horor tersebut. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Menurut saksi, kelompok penyerang tiba memakai kendaraan beroda empat dan sepeda motor. Sempat terjadi cekcok yang disusul agresi saling hajar. Kedua kelompok mengeluarkan senjata tajam.

"Saling kejar. Situasi lagi ramai, jalanan juga padat alasannya pas jam bubaran karyawan pabrik. Selain senjata tajam, ada membawa balok. Lalu saling lempar batu. Pria rambut gondrong terjatuh alasannya dipukul pakai bangku kayu dan dilempar batu, sehabis itu dibacok," tuturnya.

"Ketika laki-laki yang gondrong jatuh, teman-teman yang menyerang itu eksklusif ikut mukulin. Paling banyak dibacok di bab kakinya, sehabis itu mereka melarikan diri. Korban yang tergeletak ada dua orang ditolong teman-temannya," ucap ia menambahkan.

Polisi membenarkan kejadian tersebut. Tiga pelaku yang ditangkap inisial HR, GM dan RD. Kedua korban, As alias (26) dan Cag (26), luka bacok beberapa bab tubuhnya.

"Lima orang lagi masuk DPO kita" kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo.