Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kawanan Babi Hutan Masuk Permukiman, Warga Ciamis Resah

Kawanan Babi Hutan Masuk Permukiman, Warga Ciamis ResahBabi hutan yang ditangkap warga. (Foto: istimewa)

Ciamis -Kemunculan kawanan babi hutan yang masuk ke permukiman menciptakan geger warga Baregbeg Ciamis. Warga gundah karena khawatir babi menyerang dan merusak lahan pertanian.

Beberapa hari terakhir ini babi hutan keliaran di Dusun Ciwahangan Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Mencegah korban jiwa tanggapan serangan babi yang diperkirakan tiga ekor, warga mengusir dan memburunya. Bahkan warga setempat mengundang pemburu babi hutan dari daerah Handapherang Ciamis.


Usaha tersebut membuahkan hasil. Satu dari tiga ekor babi hutan yang berkeliaran di permukiman warga berhasil ditangkap sehabis terperangkap alat jaring tali tambang.

"Benar, satu ekor babi hutan berhasil kami tangkap memakai jaring, sehabis beramai-ramai kami masyarakat dibantu pemburu babi hutan. Tapi masih ada dua ekor yang belum ditangkap," ujar ketua RW 9 Dusun Ciwahangan Ujang Husen, Rabu (15/8/2018).

Meski satu ekor sudah berhasil ditangkap, keresahan warga belum reda karena binatang tersebut masih tersisa dua ekor. Babi yang berhasil ditangkap itu dibawa oleh pemburu babi hutan.

"Utamanya khawatir menyerang anak-anak, karena aktivitasnya berangkat sekolah, ke madrasah atau sore hari mau ngaji ke masjid," tutur Ujang.

Kepala Desa Baregbeg Ade Iwan Kurniawan membenarkan adanya kawanan babi hutan yang merangsek ke permukiman di wilayahnya. Babi hutan itu diduga bersembunyi dan bersarang di kebun milik warga.

"Kami pribadi koordinasi dengan warga pemilik kebun yang diperkirakan menjadi tempat persembunyiannya, untuk penanganannya," kata Ade.


Bahkan berdasarkan warga, kebun itu banyak tumbuh semak-semak dan tidak dipelihara. Diperkirakan bukan hanya babi hutan yang bersarang di kebun itu, karena sejumlah warga pernah menemukan ular sanca berukuran besar.

Salah satu pemburu babi hutan, Ruli, menyampaikan satu dari tiga yang berhasil ditangkap ini diperkirakan berusia di bawah satu tahun. Menurut dia, satu ekor babi lainnya sempat terjerat perangkap, namun berhasil meloloskan diri.

"Diduga kawanan babi hutan yang berkeliaran ini dari hutan jati di wilayah Bunter Sukadana. Musim kemarau ini mungkin penyebab babi hutan turun mencari masakan ke permukiman," ucap Ruli.