Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Karakter di Indonesia

Pendidikan karakter di Indonesia seolah-olah ini sudah berjalan lama, padahal belum menemukan hasil yang memuaskan.  Memang tak dapat kita nafikan ada beberapa faktor kuat yang mendukung terjadinya polemik ini, salah satunya adalah sistem yang menyulitkan, ke tidak stabilan politik, ke tidak stabilan ekonomi dan lainnya.

Sehingga kasus demi kasus kian hari kian mewarnai iklim pendidikan Indonesia. Di sisi lain pendidikan karakter yang di canangkan masih menyisakan pertanyaan besar selain pertanyaan tentang keberhasilan penerapan pendidikan tersebut, pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah guru kita berkarakter?.

Polemik pendidikan yang terhampar di depan kita saat ini, seperti mencerminkan tingkat keberhasilan guru dalam menanamkan konsep tersebut kepada siswanya, sebagai seorang patokan guru mestilah menjadi tujuan utama pendidikan karakter tersebut. Karena eksistensi guru pada hakikat nya adalah suatu yang fundamental dalam memegang kendali keberhasilan pendidikan karakter itu sendiri.

Memang tak bisa di elakkan bahwa keberhasilan siswa didik, sangat dipengaruhi oleh peran guru. Sehingga tak heran mengapa kemudian guru lah yang menjadi sorotan utama dalam penerapan pendidikan berkarakter ini. tidak hanya sebagai seorang pengajar dan pencerdas kehidupan bangsa tugas dan tanggung jawab guru lebih kepada bagaimana menanamkan nilai-nilai moral, nasionalis, serta relijiusitas dalam diri anak didik.

Namun apa yang terjadi saat ini justru malah kisah sedih dan buram, dimana tidak hanya pelajar yang terlibat skandal dan disoroti, guru juga banyak yang tidak mengindahkan profesi dan tugasnya sebagai seorang pendidik, kasus demi kasus ikut pula mengukir nama guru di kancah pendidikan Indonesia, yang berdampak pada lunturnya nilai kehormatan pahlawan tanpa tanda jasa itu.

Kecurangan dalam ujian nasional, kasus plagiat, kekerasan terhadap siswa didik, sampai pada kasus pelecehan seksual terhadap siswa didiknya, semakin menjatuhkan dan menambah buram nya citra seorang guru di mata masyarakat. Dapat dikatakan bahwa apa yang kita lihat sekarang adalah hasil pendidikan sepuluh tahun belakangan, beku nya mental korup di bangsa ini adalah budaya dan pola pikir yang tertanam dari hasil pendidikan waktu itu.

Sekarang pertanyaan nya, bagaimana masa depan bangsa Indonesia 10 atau 20 tahun kedepannya? Lebih burukkah atau lebih baik?. Tak dapat di elakkan semua itu tergantung pada siapa dan bagaimana guru saat ini. Pendidikan karakter di mulai dari guru yang berkarakter, seperti apa yang di dengungkan soekarno
"Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda mau, Anda tidak bisa mengajarkan apa yang Anda tahu. Anda hanya bisa mengajarkan siapa Anda" – Soekarno