Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gadis Sukabumi Ngaku Disekap Dan Tidur Bareng Anjing Di Malaysia

Gadis Sukabumi Ngaku Disekap dan Tidur Bareng Anjing di MalaysiaEntin (kiri) bersama Neng Ai, WNI yang menolongnya di Malaysia/Foto: Istimewa

Sukabumi -Entin Suntini diduga menjadi korban perdagangan insan atau human trafficking. Gadis 16 tahun itu mengaku sempat disekap dan menerima perlakuan tak pantas, salah satunya tidur di kamar sempit bersama kawanan anjing peliharaan.

Entin kini dalam posisi kondusif sesudah ditolong Neng Ai Maryati seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah 20 tahun menetap di Selangor, Malaysia. Neng Ai merekam akreditasi Entin melalui video yang sengaja dikirim ke detikcom.

Melalui video tersebut Entin bercerita mulai dari keberangkatan hingga kisah ketika meloloskan diri dari distributor yang memberangkatkannya ke Malaysia.

"Saya Entin, dari Kampung Kadupugur, Desa Wangureja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Saya berangkat bersama teman taunya mau dibawa ke Jakarta, tau-taunya saya sudah di Malaysia kini saya sudah bersama ibu yang menolong saya" kisah Entin dalam video yang diterima detikcom.
Dia tidak ingat kapan beliau berangkat hingga alhasil tersasar di Malaysia. Ia hanya ingat ketika itu diberangkatkan bersama orang yang berbeda.

"Saya enggak tahu, saya berangkat bersama teman dan teman itu enggak sekampung jadi beliau tidak tahu saya bersama orang ini (yang memberangkatkan ke Malaysia). Keluarga saya taunya saya di Jakarta, sebab saya dijanjikan mau bekerja jaga toko," ungkap dia.

Dia juga menyebut sempat mengalami penyekapan begitu datang di Malaysia. Dia ditempatkan di sebuah ruangan sempit bersama beberapa ekor anjing. Bahkan sempat diperlakukan tidak masuk akal menyerupai di suruh mandi bersama hewan-hewan tersebut.

"Saya di rumah Agen, di sana saya diberi ruangan kecil tidak sanggup keluar saya tidur sama anjing-anjing," ucap beliau terbata-bata.
"Pintu dan jendela dikunci alhasil saya keluar lewat atap, terus saya berjalan hingga alhasil bertemu sama ibu (Ai)," menambahkan.

Sudah 7 hari Entin di Selangor. Neng Ai mengaku iba dengan kondisi dewasa satu negaranya tersebut. Saat ditemukan Entin dalam kondisi telantar dan menangis.

"Saya lihat beliau sedang menangis, kemudian saya bawa pulang ke rumah. Ceritanya sangat miris sebab beliau harus berjalan kaki untuk menyelamatkan diri," tutur Neng Ai.

Titik terperinci status keluarga Entin alhasil terkuak, berbekal alamat yang diberikan detikcom melaksanakan penelusuran. Orang renta Entin, Oden (43) dan Enok (44) kaget bukan main mendengar kabar anaknya berada di Slangor, Malaysia. Sepengetahuannya sang putri bekerja sebagai pengasuh bayi di Jakarta.
Entin ngotot berangkat kerja, mengabaikan larangan orang tuanya. "Dia memang ngotot beberapa kali mau kerja, saya nasehatin kalau memang mau kerja harus punya KTP. Usia beliau kan masih 16 tahun enggak mungkin sanggup mampu itu (KTP) mending di rumah saja, tapi beliau tetap mau kerja," kata Oden kepada sejumlah awak media.

"Saya mau minta tolong ke pak kades, kalau memang harus lapor polisi saya akan lapor polisi. Harapan saya, Entin sanggup pulang ke Indonesia," ujar Oden.



Saksikan juga video 'Kisah Entin Suntini, Remaja Sukabumi yang Telantar di Malaysia':