Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balita Perokok Di Sukabumi Semringah Dikasih Kendaraan Beroda Empat Mainan

Balita Perokok di Sukabumi Semringah Dikasih Mobil MainanBalita perokok di Sukabumi sumringah sanggup maianan kendaraan beroda empat patroli polisi (Foto: Syahdan Alamsyah)

Sukabumi -Anggota Polsek Cibadak, Sukabumi mendatangi kediaman RF (2) bocah perokok. Kapolsek Cibadak, Kompol Suhardiman menawarkan hadiah berupa mainan kendaraan beroda empat patroli polisi kepada RF.

Mendapat hadiah itu, bocah yang sempat menciptakan geger publik alasannya ialah kecanduan rokok itu terlihat semringah. Dengan polosnya beliau kemudian bermain seraya menirukan bunyi sirene polisi.

"Saya menerima perintah dari bapak Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi. Beliau menginstruksikan semoga kami melihat dan memastikan pribadi kondisi dari balita RF ini, sambil nengok kami bawa mainan semoga anak ini tidak kaget dengan kedatangan polisi," kata Suhardiman kepada awak media Kamis (16/8/2018).


Suhardiman berbincang dengan Misbahudin (45) dan Maryati (35) kedua orang renta RF. Kepada polisi Misbahudin mengaku awalnya sempat risau dengan kondisi putra bungsunya itu. Namun sehabis banyak orang yang mendatangi rumahnya anaknya mulai menghentikan kebiasaan merokok.

"Saya tanya-tanya ke orang tuanya, ternyata benar anak itu kecanduan rokok berpengaruh menghisap sebatang dua batang rokok satu hari dengan segelas kopi susu. Orang tuanya juga kebingungan jikalau tidak dipenuhi kemauannya anak itu marah-marah," ungkap dia.

Menurutnya kebiasaan jelek bocah RF harus direhabilitasi alasannya ialah kepolisian melihat hal ini masuk ke ranah pemberian anak. Kepolisian memiliki beban dan tanggung jawab untuk melindungi anak tersebut.

"Kami akan melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait di antaranya Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Saya sanggup informasi Pemkab sudah menawarkan perhatian, istri bapak bupati juga sudah melaksanakan kunjungan ke daerah ini," tutur dia.


Ia menilai RF harus diberi kebebasan bergaul dan bermain dengan anak sebaya. Sehingga, RF secara perlahan sanggup melupakan dan meninggalkan kebiasaan merokok nantinya.

"Dunia anak ialah dunia bermain, dengan sibuk bermain dibutuhkan beliau sanggup melupakan dengan kebiasaannya merokok. Kami juga menawarkan tekanan kepada lingkungan sekitar semoga tidak sembarangan merokok apalagi di depan anak-anak. Kita beri pengetahuan juga ancaman merokok tidak hanya kepada penghisapnya tapi juga orang di sekitarnya," ujar Suhardiman.