Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Mencret Pada Bayi, Penanganan Awal dirumah Sampai pengobatan

Mencret atau biasa disebut dengan penyakit diare memang banyak terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. Penyakit yang satu ini lebih sering sekaligus lebih berbahaya pada bayi ketimbang orang dewasa. Banyak sekali faktor yang mungkin menjadi penyebab dari adanya mencret pada bayi. Jika tidak mendapat penanganan dan pengobatan dengan cepat maka akibatnya sangat fatal. Karena itu, sebagai orang tua alangkah baiknya untuk dapat memahami penyebab mencret pada bayi. 

 Mencret atau biasa disebut dengan penyakit diare memang banyak terjadi di beberapa negara Penyebab Mencret Pada Bayi, Penanganan Awal dirumah Sampai pengobatan

Bayi mencret disebabkan karena banyak sekali faktor. Mulai dari daya tahan tubuh yang lemah sampai dengan pola hidup yang tidak baik. Orang tua harus tetap memberikan asupan gizi yang seimbang. Pemberian ASI menjadi hal yang sangat penting, karena bayi tentu belum bisa mengkonsumsi makanan yang besar. Selain itu, mencret bayi menjadi hal yang sangat harus dihindari. Pemahaman mengenai penyebabnya menjadi lebih penting saat ini. Simak penjelasan lengkap tentang penyebab bayi mencret. 

Penyebab Utama Mencret pada bayi

Beragam penyebab yang mengakibatkan mencret pada bayi tentu harus lebih dipahami lagi. Dimana, hal ini menjadi lebih penting untuk menjaga kesehatan bayi. Selengkapnya ada dibawah ini. 

1. Lemahnya daya tahan tubuh

Bayi sangat memerlukan cairan berupa ASI agar dapat bertahan dan menjaga kesehatannya. Ibu tentu harus memberikan ASI eksklusif 6 bulan dan terus menerus sampai dengan bayi berusia 2 tahun. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif secara benar tentu akan berpengaruh pada daya tahan tubuh. Peningkatan daya tahan tubuh yang didapatkan dari ASI jauh lebih baik dari susu formula. ASI memiliki segudang kandungan salah satunya kolostrum yang sangat membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Penyebab bayi mencret atau diare yang paling banyak terjadi yaitu karena lemahnya sistem imunitas atau daya tahan tubuh, sebab tubuh tidak mampu menahan serangan mikroorganisme parasit yang menyerang seperti bakteri ataupun virus. Salah satunya rotavirus yang menjadi penyebab utama penyakit gastroentritis yang menggangu penyerapan nutrisi diusus dan keluarnya cairan berlebih.

2. Kurangnya Selektif terhadap MP ASI bayi

Memilih makanan pendamping ASI menjadi hal penting yang harus dipahami oleh setiap orang tua. memang sejatinya MP ASI mulai diperkenalkan sejak bayi berumur diatas 6 bulan, namun tidak semua makanan MP ASI dapat diterima dengan baik oleh semua bayi. Ada sebagian bayi yang justru alergi terhadap beberapa jenis makanan, baik susu ataupun bubur sehingga hal tersebut tentu menjadi salah satu penyebab diare atau mencret pada bayi. Sehingga agar dapat menghindari penyebab mencret pada bayi yang satu ini tentu sebagai orang tua harus selektif dalam memilih  MP ASI yang baik dan dapat diterima tubuh bayi dengan baik.

3. Infeksi

Bayi sangatlah mudah terinfeksi, mikroorganisme buruk penyebab diare seperti bakteri e-coli, parasit dan virus seperti rotavirus sangat mudah sekali menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. proses penyebarannya bisa melalui lalat, sentuhan (jari tangan) dan sumber air yang terkontaminasi tinja yang mengandung bakteri e-coli.

4. Perilaku Orang tua

Orang tua terutama ibu memegang peranan penting dalam mengurangi faktor penyebab mancret pada bayi. Dalam hal ini mencret atau diare yang merupakan sebuah penyakit yang bisa ditularkan melalui beberapa hal seperti kontaminsai air dan tinja yang didukung pada perilaku manusia yang tidak sehat tentu menjadi pencetus timbulnya penyakit ini. Beberapa perilaku ibu yang secara tidak sengaja justru dapat menjadi penyebab diare pada bayi antara lain :

  • Pemberian MP ASI pada bayi yang berumur dibawah 6 bulan
  • Penggunaan botol susu : botol susu susah sekali untuk dibersihkan dengan baik karena terdapat lekukan-lekukan yang tidak bisa dijangkau, sehingga bakteri bersembunyi disana dan menyebabkan diare.
  • Penyimpanan makanan pada suhu kamar dan tidak ditutup, Bakteri dan virus penyebab diare berkembang baik pada suhu kamar sehingga makanan yang tidak ditutup dengan baik dan berada disuhu kamar beresiko untuk terkontaminasi.
  • Kurang bersih saat mencuci tangan setelah buang air besar atau membersihkan tinja anak.
  • membuang tinja sembarangan, berpotensi untuk penyebaran bakteri melalui lalat.

Pengobatan Mencret Pada Bayi

Sebagai orang tua yang bijak tentu dapat dengan baik menangani bayi yang sedang mencret. Sebagai orang tua mengobati mencret pada bayi berarti memberikan penanganan pada tahap awal dirumah untuk diare yang belum parah. Kalau untuk memberikan obat sebaiknya konsultasikan ke dokter spesialis anak yang memang memiliki keahlian dibidangnya. Namun memberikan penangan yang tepat untuk bayi diare dirumah merupakan sesuatu hal yang harus dipahami oleh orang tua agar diare tidak terlalu parah dan menyebabkan dehidrasi.
  • Mencegah Dehidrasi : Untuk bayi yang sedang diare sebaiknya berikan asupan cairan secara terus menerus hal ini bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare, dengan cara, berikan ASI lebih lama dan terus menerus kepada bayi dan memberikan oralit. Untuk prinsip pemberian oralit adalah semakin banyak semakin baik, Namun untuk lebih pas nya sebaiknya lihat dosis yang ada pada kemasan. Apabila tidak tersedia oralit ibu dapat membuatnya sendiri dengan menggunakan cairan gula garam.
  • Mengurangi diare dengan memberikan zinc, Zinc merupakan mikronutrien yang memiliki banyak fungsi antara lain memperpendek waktu dan beratnya diare, mencegah berulangnya diare selama 2-3 bulan kedepan dan  mengembalikan nafsu makan anak.
  • Melanjutkan pemberian makanan : Proses penyerapan nutrisi pada bayi yang mencret akan sedikit kurang dibandingkan bayi normal oleh karena itu pemberian makanan harus tetap dilanjutkan agar nutrisi bayi tetap terjaga, Bayi usia 0 - 6 bulan harus mendapatkan ASI ekslusif, setelah diatas 6 bulan hingga 2 tahun boleh diberikan makanan biasa secara bertahap dan setelah 2 tahun barulah ASI boleh dihentikan.
  • Memberikan antibiotik, Tidak semua diare harus diberikan antibiotik, hanya diare tertentu saja dan memiliki indikasi yang harus diberikan antiboitik seperti diare yang tak kunjung hilang setelah lebih dari 3 hari dan diare berdarah akibat kolera. karena kalau pemberian antibiotik tidak tepat justru membutuh bakteri baik pencernaan. (Note : untuk masalah antibiotik diare pada bayi sebaiknya konsultasikan pada dokter)
  • Periksakan ke dokter : Apabila setelah 3 hari bayi tidak membaik, muntah dan konsistensi tinja tetap cair sebaiknya periksakan kedokter, agar bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium terkait diare yang diderita bayi.

Untuk para orang tua alangkah baiknya memahami penyebab mencret pada bayi, Penanganan awal dirumah sampai pengobatan. Agar dapat mencegah sejak dini sebelum mengobati. Semoga artikel diatas bermanfaat !